JAKARTA, KOMPAS.com - PT Food Station Tjipinang Jaya mencapai pendapatan tertinggi selama 45 tahun berdiri pada semester I 2018 ini. Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi menyebutkan, penjualan dari Januari-Juli 2018 tercatat sebesar Rp 1 triliun.
"Kenaikannya 200 persen dari sebelumnya. Dulu penjualan Rp 500 miliar," kata Arief, Senin (6/8/2018).
Menurut Arief, penjualan terbesar adalah beras. Food Station telah memiliki mesin pengolah beras atau RMU (Rice Milling Unit) di Pasar Induk Beras Cipinang dengan kapasitas produksi 5 ton per jam.
Food Station juga mempunyai Filler Machine Gula untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat DKI Jakarta. Komoditas komersial lainnya yakni minyak goreng, gula, tepung, bawang putih, telur ayam, dan ikan kembung frozen. Komoditas ini dijual melalui pasar moderen dan pasar tradisional serta penjualan online.
Baca juga: Direktur PT Food Station: Harga Beras Tinggi karena Harga Gabah Tinggi
Selain penjualan komersial, Arief mengatakan sebagai BUMD pangan, pihaknya juga memiliki tugas memenuhi ketersediaan bahan baku pangan di DKI Jakarta. Food Station saat ini sudah bekerjasama dengan beberapa Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dan Koperasi di sentra produksi.
Program-program ketahanan pangan DKI Jakarta selama dua tahun terakhir berupa pasar murah di 70 Kelurahan dan program pangan murah bersubsidi dengan KJP Plus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.