JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Communication Go-Jek Michael Reza Say mengatakan, pihaknya masih membahas soal tuntutan para pengemudi Go-Jek yang meminta meminta agar manajemen Go-Jek mengembalikan standar tarif pengemudi menjadi Rp 3.000 per kilometer. Michael mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar karena hal itu masih didiskusikan di internal manajemen.
"Saya belum bisa komen banyak terkait ini. Kami masih proses diskusi, nanti kalau sudah ada yang konkret kami kabari. (Pembahasan) di internal," ujar Michael melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (7/8/2018).
Michael tidak menjawab pertanyaan apakah keputusan akan diambil manajemen Go-Jek sebelum para pengemudi melakukan aksi pada 18 Agustus ini, tepat pada pembukaan Asian Games 2018.
Baca juga: Gagalnya Mediasi dan Rencana Ojek Online Demo Saat Asian Games...
Para pengemudi ojek online sebelumnya mengancam akan melakukan aksi demonstrasi pada 18 Agutus 2018, atau bersamaan dengan pembukaan Asian Games 2018. Ancaman itu menyusul mediasi antara pengemudi dan aplikator ojek online, Go-Jek dan Grab, yang berakhir buntu atau tak ada titik temu.
Mediasi difasilitasi Direktorat Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya pada Jumat lalu pukul 16.00-19.30 WIB di ruang rapat utama Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya.
Anggota Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, dari hasil mediasi tersebut, manajemen Go-Jek akan berdiskusi terlebih dahulu terkait tuntutan para pengemudi tersebut. Sebaliknya, Igun mengatakan, manajemen Grab menolak tuntutan yang diajukan Garda.
"Manajemen Grab menolak tuntutan kami. Seakan-akan mereka mendorong kami untuk tetap demo pada pembukaan Asian Games 2018. Mereka tidak kooperatif," kata Igun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.