Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kajian Ganjil-Genap di Depok Akan Selesai Dua Minggu Lagi

Kompas.com - 09/08/2018, 06:29 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, finalisasi kajian ganjil-genap akan rampung dalam dua minggu. Ganjil-genap rencananya akan diterapkan di Jalan Raya Margonda pada akhir pekan.

“Sekarang ini kan kajian ganjil-genap lagi finalisasi. Kajian seluruh aspek kita pertimbangkan mulai dari aspek teknis hingga data kapasitas kendaraan di Margonda ketika Sabtu Minggu,” ucap Dadang Wihana, di terminal sementara, Stasiun Depok Baru, Jalan Arif Rahman, Depok, Rabu (8/8/2018).

Dadang mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, mulai dari kepolisian hingga warga.

Baca juga: Dishub Depok Kaji Kendaraan Roda Dua Terkena Ganjil-Genap di Jalan Margonda

Menurutnya,kapasitas volume kendaraannya di Jalan Raya Margonda menyentuh angka 0.9 pada akhir pekan atau Sabtu-Minggu. Artinya, arus lalu lintas itu sudah tersendat, bahkan cenderung untuk stuck atau macet parah.

“Jadi data ini kita olah pakai rumus volume kendaraan per kapasitas jalan di Margonda, “ ucap Dadang.

Masalah lainnya, kapasitas jalan Margonda tidak bisa diperlebar. Dadang mengakui tidak adanya jalan pendamping di Jalanan Margonda.

Namun, pihaknya telah melakukan pertimbangan dan kajian terkait jalan di mana saja yang akan terkena ganjil-genap.

“Pertimbangan ini belum final tapi ya, yang kita pertimbangkan untuk ganjil-genap ini pilihannya dari segmen 2 (dari Universitas Indonesia ke Kelapa Dua),” ucap Dadang.

Lalu segmen 3 (lampu merah Ramdan ke Universitas Indonesia), dan segmen 1 (lampu merah Ramdan, Jalan Arif Rahman ke depan Polres Depok, Jalan Margonda).

“Yang dipikirkan itu saat ini yang terkena ganjil genap antara Margonda keseluruhan atau segmen 2 dan 3. Karena segmen satu apabila kita lakukan ganjil-genap membuka akses Barat dan Timur dari Margonda,” ucap Dadang.

Untuk diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan pihaknya masih mengkaji kebijakan di Depok, khususnya Jalan Raya Margonda pada akhir pekan atau Sabtu-Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com