Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat KSPI Konvoi dari Surabaya ke Jakarta untuk Antar Prabowo Daftar Capres...

Kompas.com - 10/08/2018, 08:47 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Anggota Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendukung Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019 dengan menggelar konvoi dari Surabaya ke Jakarta sejak Minggu (5/8/2018).

Mereka akan mengantarkan Prabowo unuk mendaftarkan diri sebagai calon presiden di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebelumnya, pada 1 mei 2018, Prabowo menandatangani kontrak politik dengan KSPI yang berisi 10 tuntutan buruh.

Dengan ditandatanganinya kontrak politik tersebut, para buruh yang tergabung dalam KSPI mendukung pencalonan Prabowo dalam Pilpres 2019 mendatang.

Baca juga: Selama Longmarch untuk Dukung Prabowo, KSPI Akan Suarakan Tuntutan Ini

Pada Kamis 9 Agustus 2018, para buruh yang menggelar konvoi itu tersebut sudah sampai di Kota Bekasi.

Mereka bergabung dengan ratusan buruh lainnya dari Kabupaten Bekasi untuk bersama-sama ke Jakarta.

"Alhamdulillah hari ini rombongan longmarch Surabaya-Jakarta tanggal 9 Agustus sudah sampai di Kota Bekasi, besok pada 10 Agustus kami akan ikut ke KPU karena agenda longmarch ini adalah menyuarakan 2019 ganti presiden," kata Ketua Cabang FSPMI Kabupaten Bekasi Amir Mahfudz, Kamis (9/8/2018).

Selama konvoi, para buru menyuarakan turunkan harga sembako, listrik, bahan bakar minyak (BBM), penghapusan pemagangan dan outsourcing, tolak TKA China unskilled, tuntutan hak kesehatan buruh, tolak upah murah, dan cabut PP 78/2015.

Baca juga: KSPI Longmarch Surabaya-Jakarta untuk Antar Prabowo Mendaftar ke KPU

Hal tersebut dilakukan mereka sambil menyuarakan dukungan terhadap Prabowo.

"Estimasi massa dari kabar yang kami kumpulkan di angka 10.00, dari KSPI dan FSPMI se-Jabodetabek dan Jawa," ucap Amir.

Adapun Prabowo Subianto dan pasangannya Sandiaga Uno akan mendaftar ke Kantor KPU sebagai capres dan cawapres hari ini Jumat (10/8/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com