JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup mulai menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, warga tidak perlu memusuhi plastik.
Sebaliknya, warga seharusnya menggunakan plastik secara bijak.
Baca juga: Sampah di Kepulauan Seribu Didominasi Plastik
"Bukan berarti kita musuhi tuh plastik. Kita harus bijaksana dalam menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Isnawa di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (10/8/2018).
Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup mulai menerapkan kebijakan membawa botol minum sendiri ke kantor.
Penerapan kebijakan tersebut diharapkan bisa memberikan edukasi terhadap warga Jakarta lainnya untuk mengurangi penggunaan plastik.
Baca juga: Jakarta Produksi 1.900-2.400 Ton Sampah Plastik Per Hari
"Kami wajibkan membawa tumbler biar minumnya isi ulang saja daripada beli minuman yang pakai botol plastik. Itu hanya bisa dipakai sekali saja," katanya.
Isnawa juga berharap ibu-ibu turut mengedukasi lingkungan sekitar untuk mengurangi penggunaan plastik khususnya kantong kresek.
"Tentunya sangat membantu kalau sudah ada the power of ibu-ibu. Kalau mereka sudah jarang menggunakan kantong kresek, tentunya itu bisa ditiru lingkungan sekitarnya sekaligus mengedukasi lingkungannya," tutur Isnawa.
Baca juga: Sampah Berserakan di Kawasan KPU, Pasukan Oranye Datang Bersihkan
Seperti diketahui, Jakarta memproduksi sekitar 7.000 ton sampah setiap hari. Dari jumlah itu, sekitar 1.900 hingga 2.400 ton merupakan sampah plastik.
Kenyataan itu membuat Provinsi DKI Jakarta menempati posisi kedua daerah yang memproduksi sampah plastik terbesar di perairan Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.