Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Menteri KKP-nya Anak Laut, Hidupnya di Laut, Jadi Enggak Bisa Dibohongi Lagi!

Kompas.com - 11/08/2018, 13:45 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membahas legal reported regulated fishing saat membuka Festival Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (11/8/2018).

Kata dia, banyak pemilik kapal yang membuat laporan hasil tangkapan dengan data palsu.

"Kali ini menterinya tahu, kalau dulu menterinya enggak ngerti. Kapal segede ini, dapat ikan berapa ton? Satu tahun 10 ton? Loh solar kamu saja sudah 50 ton, bagaimana bisa untung? Yang benar saja," ujar Susi di Jalan Muara Baru Ujung, Jakarta Utara, Sabtu.

Baca juga: Menteri Susi Ingin Muara Baru Jadi Seperti Tsukiji Fish Market Jepang

"Sudah saatnya negara tidak boleh lagi dikadalin!" tambah dia.

Susi mengatakan, pemerintah sudah bekerja menghilangkan semua pencuri ikan.

Kini, kata Susi, ikan-ikan di laut semakin banyak karena pencuri ikan sudah diberantas. Upaya pemerintah ini harus didukung pengusaha perikanan termasuk pemilik kapal.

Baca juga: Kapten Kapal Buronan Interpol Diputus Bersalah, Menteri Susi Tegaskan Tak Ada Kompromi

Penangkapan ikan harus legal dan tercatat dengan tepat.

Susi kemudian mengaku sengaja tidak memperpanjang izin-izin kapal sejak Juni.

Dia meminta pemilik kapal untuk memperbaiki laporannya terlebih dahulu. Jika tidak, izinnya tidak akan dikeluarkan.

Baca juga: Menteri Susi: Tidak Boleh Lagi Laut Dikuasai 12 Perusahaan

"Jangan ngomong kapal 200 GT ikannya cuma 50 ton setahun. Percaya 50 ton setahun kapan 200 GT? Tidak. 50 ton itu satu kali tangkap," ujar Susi.

"Lalu dikira menterinya enggak tahu? Menteri KKP-nya orang laut, anak laut, suka ke laut, hidupnya di laut, jadi tahu. Enggak bisa dibohongi lagi," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com