Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mundur dari Wagub DKI, Bagaimana Nasib Stadion Persija?

Kompas.com - 12/08/2018, 19:29 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno biasa mengurus pembangunan Stadion Persija.

Kini, setelah tak menjabat lagi, bagaimana nasib stadion itu?

"Stadion, stadion, stadion! Jadilah, di bawah Pak Anies," ujar Sandiaga ditemui di Mal One Belpark, Jakarta Selatan, Minggu (12/8/2018).

Saat masih menjabat sebagai wagub DKI, Sandiaga mengurus investasi untuk pembangunan stdion.

Baca juga: Soal Stadion, Persija Ingin Jamu Persib di Sekitar Jakarta

Janji Sandiaga membangun stadion bertaraf internasional seperti Old Trafford di Mancester, Inggris belum terwujud sebelum kepergiannya.

Padahal, ia sudah beberapa kali menemui pihak swasta yang ingin berinvestasi membangun stadion senilai Rp 4,7 triliun itu.

Hingga ia mengundurkan diri, belum ada kepastian siapa yang membangun stadion di Taman BMW, Jakarta Utara itu. Pun kapan stadion tersebut akan dibangun.

Sebelumnya, Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade berharap Pemprov DKI Jakarta tidak melupakan rencana pembangunan stadion baru di Jakarta.

Baca juga: Ingin Bangun Stadion Persija, Sandi Disarankan Kerjasama dengan Swasta

"Kalau untuk urusan stadion, itu bukan janji individu saja (Sandiaga), tetapi ini keinginan Pemda DKI Jakarta," kata Gede, dikutip dari BolaSport.com.

"Lagi pula, masih ada Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) yang masih bertugas dan itu harus profesional," ucap pengusaha asal Surabaya tersebut.

Kompas TV Pemerintah provinsi DKI Jakarta menjanjikan pembangunan Stadion Taman Bersih, Manusiawi dan Wibawa akan mulai dikerjakan pada akhir tahun 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com