Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga soal Kebakaran di Kalibaru, Panik Saat Api Membesar

Kompas.com - 13/08/2018, 12:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di RT 001, RW 010, Kalibaru, Jakarta Utara, pada Senin (13/8/2018) diduga disebabkan oleh korsleting dari rumah seorang warga berbama Juriah.

Anto, saudara Juriah, mengatakan api pertama kali muncul dari lantai 2 bangunan yang saat itu tengah tidak berpenghuni.

"Kejadiannya jam 7.12 WIB, posisi saya di bawah sudah melihat api itu sudah gede di atas rumah saudara saya. Sumber apinya dari listrik karena listriknya sudah tua," kata Anto.

Anto menuturkan, ia langsung mengevakuasi nenek dan kakeknya yang tengah berada di lantai satu. Namun, ia tidak sempat menyelamatkan sejumlah barang berharga di rumahnya.

Ketua RT 001 RW 010 Kalibaru Sabar mengatakan, seiring dengan proses evakuasi, warga langsung bergotong-royong mencai air untuk memadamkan api.

"Penyelamatan pertama kita gotong royong cari air untuk penyelamatan. Menunggu pemadam itu kita panik karena api semakin membesar kan panik. Tapi kita berusaha sekuat mungkin supaya api tidak merembet ke bangunan lain," kata Sabar.

Baca juga: Kebakaran di Kali Baru Telah Dipadamkan

Hidayat, warga yang tinggal persis di depan rumah Juriah punya kekhawatiran sama. Ia sempat takut api merembet ke rumahnya.

"Alhamdulillah, api itu ga ke depan, kalau ke depan mah udah abis, selesai. Api itu malah balik ke arah timur karena angin," kata Hidayat.

Hidayat menjelaskan, lantai 2 rumah yang terbakar itu terbuat dari kayu. Sementara, lantai satunya terbuat dari tembok. Hal itulah yang diduga membuat api cepat merembet.

"Bawahnya tembok, tapi atasnya pakai kayu. Jadi api itu langsung ke bawah ke rumahnya makanya abis di situ," kata Hidayat.

Baik Sabar, Hidayat, dan Anto menyatakan api baru padam setelah satu jam proses pemadaman. Sempitnya akses menuju lokasi kebakaran ditengarai menyulitkan petugas.

Berdasarkan keterangan yang diterima Kompas.com, tiga rumah ludes terbakar sementara lima rumah lainnya terkena dampak dari kebakaran itu.

Adapun jumlah pengungsi akibat kebakaran tersebut mencapai 57 jiwa yang berasal dari 17 Kepala Keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com