TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan menyampaikan, korban tawuran dari SMK Sasmita Jaya 1 berinisial AF (18) yang tewas setelah dioperasi tiga kali bukan terluka karena ditusuk senjata tajam pada pipinya, melainkan dilempari senjata.
"Dari jarak 1 meter mereka ketemu, parang ini dilemparkan sehingga menancap ke muka dan menembus ke batang leher, dan menyebabkan korban meninggal dunia," kata Ferdy di Mapolres Tangerang Selatan, Senin (13/8/2018).
Baca juga: Tersangka Tawuran yang Tusuk Pelajar di Serpong Menyerahkan Diri
Hal itu terungkap melalui pemeriksaan terhadap tersangka kasus ini, FF (16), siswa SMK Biphuri Tangerang dan beberapa saksi.
Sebelumnya polisi menyebut korban ditusuk pipinya dengan pedang samurai. Korban terlibat tawuran yang terjadi di Jalan Boulevard Taman Tekno, Selasa (31/8/2018).
Menurut Ferdy, senjata yang melukai korban berupa parang sepanjang 40 sentimeter. Senjata yang dilempar itu menancap pipi kanan korban.
Kemudian korban dibawa ke RS Hermina Pamulang lalu dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Korban menjalani tiga tahap operasi yaitu operasi pemotongan parang yang menancap, operasi pembersihan material parang yang ada di dalam, dan operasi perbaikan wajah.
Namun, ia dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (7/8/2018) pukul 18.30 WIB.
"Ini adalah parang yang tertancap ke leher dan ke batang otak. Dari di rumah sakit sampai meninggal dunia tidak sadar karena luka sampai ke batang otak," kata Ferdy.
Baca juga: Korban Tawuran yang Pipinya Tertusuk Pedang Meninggal Dunia
Adapun tersangka utama kasus ini, FF, diamankan di Mapolres Tangerang Selatan sejak Jumat (10/8/2018).
Ia menyerahkan diri setelah bersembunyi di kediaman keluarganya di Sukabumi dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.