Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Polisi Dikeroyok Saat Akan Lerai Keributan di Kafe di Bekasi

Kompas.com - 13/08/2018, 21:56 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota polisi Sektor Bekasi Selatan Bripka Aris Triyogo menjadi korban pengeroyokan saat akan melerai keributan di Nad's Cafe, Jalan KH Noer Ali, Kecamatan Bekasi Barat, Jawa Barat.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto mengatakan, kejadian berawal dari keributan antarpengunjung di Nad's Cafe. 

Kemudian, pihak kafe menghubungi polisi untuk segera datang. 

Baca juga: Fanatisme Berlebihan Picu Pengeroyokan Penonton Sepak Bola hingga Tewas

"Kejadian awalnya di kafe tersebut ada keributan kelompok, selanjutnya saksi, kasir menghubungi korban, anggota polisi," ujar Indarto, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (13/8/2018). 

Indarto menjelaskan, korban datang bermaksud untuk melerai keributan.

Namun, korban justru dipukul pelaku, Sukirman dengan pecahan botol.

Baca juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Pengeroyokan Penonton Bola di Yogyakarta

"Korban masuk, belum merelai, tetapi dikeroyok. Menurut anggota di lapangan, kedua kelompok mabuk dan yang memukul juga mabuk," kata dia. 

Saat kejadian, pelaku diduga dalam pengaruh minuman alkohol sehingga tidak mengetahui bahwa korban adalah polisi. 

"Kebetulan, anggota saya juga berpakaian preman dan ke sana dipikir salah satu kelompok. Jadi tidak tahu (korban anggota polisi) karena posisi mabuk, dipikir kelompok lain," ucapnya.

Baca juga: 4 Orang Ditangkap karena Lakukan Pengeroyokan di Kelapa Gading

Korban masih dirawat di RSUD Kota Bekasi. Polisi kemudian mengamankan pelaku pada Minggu (12/8/2018). 

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 170 atau 351 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama 6 tahun.

Polisi masih mengejar satu pelaku lainnya berinisial RN. Dalam kasus ini, barang bukti yang diamankan berupa beberapa pecahan botol dan hasil visum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com