Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Precious One, Tempat Berkarya bagi Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 14/08/2018, 12:15 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski hidup dalam keterbatasan, penyandang disabilitas juga ada yang terjun bekerja atau berkarya.

Namun, tak jarang mereka kesulitan dalam bekerja dan berkarya dengan kesetaraan yang sama.

Hal inilah yang menggerakkan hati Ratnawati untuk mendirikan Precious One, sebuah tempat usaha kerajinan tangan yang mempekerjakan penyandang disabilitas.

Berbekal keahlian membuat jepit rambut, ia berteman dan mengajak seorang penyandang tunarungu 14 tahun lalu dan memulai usaha tersebut.

Seiring berjalannya waktu, sejumlah penyandang disabilitas mengetahui tentang Precious One dari mulut ke mulut dan ikut bergabung.

Baca juga: Trotoar Jakarta Belum Ramah bagi Penyandang Disabilitas

Saat itu pula, Ratna mengambil keputusan besar untuk serius membantu mengurangi angka pengangguran bagi penyandang disabilitas.

"Berjalannya waktu saya berpikir ini gimana kalau saya enggak serius, sudah berapa orang bergabung. Ketika saya kerja sama orang saya dapat gaji, tapi hari itu ketika saya ambil keputusan, saya harus pikir kehidupan mereka," ujar Ratna, ketika ditemui Kompas.com, di Workshop Precious One, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Nazar saat sakit

Ada cerita lain dibalik berdirinya Precious One. Sekitar 17 tahun yang lalu pada 2001, Ratnawati menderita penyakit hepatitis A yang cukup parah.

Kala itu, ia bahkan tak bisa bekerja dan melakukan apa-apa. Dari situ Ratna mulai merasa hidupnya tak berguna.

"Ketika sakit saya merasa hidup saya enggak berguna, saya berpikir gimana teman-teman disabilitas lain, punya mata telinga nempel, tapi enggak bisa dipakai. Singkat cerita, saya bilang sama Tuhan, saya bilang mau terjun di dunia disabilitas," ujar Ratna.

Padahal, dalam nazarnya tersebut, ia hanya ingin mengenal dan berteman dengan penyandang disabilitas.

Namun, dari pertemanan itu, Ratna terketuk mata hatinya untuk bisa membantu penyandang disabilitas.

"Mau mengenal dan berteman saja. Tapi, setelah berteman, mereka curhat enggak punya kerja ditolak sana sini, membuat saya berpikir lagi ternyata enggak bisa ya cuma berteman, saya harus bikin sesuatu," kata wanita berusia 44 tahun ini.

Baca juga: Kisah Cinta Sejati Soeharto, Mantan Atlet Disabilitas yang Tetap Setia Merawat Istri

"Dengan kondisi teman-teman disabilitas yang seperti ini, apa yang saya lakukan hanya sebagian kecil untuk mengurangi pengangguran disabilitas," tutur dia.

Ruang kerja penyandang disabilitas precious oneKOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Ruang kerja penyandang disabilitas precious one

Halaman:


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com