Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojek "Online" Tetap Aksi Saat Asian Games meski Perusahaan Aplikator Telah Menaikkan Tarif

Kompas.com - 14/08/2018, 12:57 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Presidium Gerakan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) Igun Wicaksono mengatakan, pihaknya tetap akan menggelar aksi saat pembukaan Asian Games meski pihak Go-Jek telah menaikkan tarif bagi mitra pengemudinya.

Igun menilai, kenaikan tarif dari Rp 1.600 menjadi Rp 2.200-Rp 3.300 per kilometer masih di bawah tuntutan Garda, yaitu Rp 3.000-Rp 4.000 per kilometernya.

"Itu sebenarnya mereka bukan menaikkan ya karena tarif masih tetap di bawah tuntutan kami. Ini kan tarif masih di bawah waktu 2012-2015. Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan kami untuk dikembalikan ke tarif awal terpenuhi," ujar Igun, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/8/2018).

Igun mengatakan, tarif baru yang ditetapan manajemen Go-Jek merupakan hitung-hitungan yang dianggap hanya menguntungkan pihak Go-Jek.

Baca juga: Grab Naikkan Tarif, Ojek Online Tetap Jadwalkan Demo Saat Asian Games

Dengan tarif tersebut, Go-Jek dianggap tidak mempertimbangkan investasi yang dikeluarkan mitra pengemudi, misalnya biaya perbaikan motor, servis, hingga biaya kesehatan pengemudi.

Garda masih membuka komunikasi dengan pihak Go-Jek maupun Grab untuk membahas tuntutan tersebut.

"Kami kan punya investasi motor, kami bensin isi sendiri, perawatan kami enggak pernah minta sama perusahaan. Perawatan kesehatan kami sendiri, kami enggak ada jamian sosial kesehatan dari perusahaan. Ini enggak diperhitungkan oleh mereka," ujar Igun. 

"Kami memandang mereka masih ada itikad ya, kami masih menunggu itikad merekalah agar pelaksanaan Asian Games tidak terganggu karena ini tanggung jawab bersama," kata dia.

Manajemen Go-Jek sebelumnya menaikkan tarif per kilometer bagi para mitra pengemudinya.

Chief Public Policy and Goverment Relations Go-Jek Shinto Nugroho mengatakan, pihaknya menaikkan tarif menjadi Rp 2.200-Rp 3.300 per kilometer untuk tarif jarak dekat.

Baca juga: Kemenhub: Kalau Tarif Ojek Online Rp 3.000 Per Km, Warga Bisa Pilih Transportasi Lain

Sebelumnya, tarif yang dipatok yakni Rp 1.600 per kilometer untuk jarak dekat. Selain menaikkan tarif, manajemen Go-Jek juga memberikan tambahan penghasilan untuk layanan yang dilakukan mitra saat tengah malam.

Shinto mengatakan, dalam memperhitungkan tarif, Go-Jek harus tetap memastikan daya saing tiap mitranya.

"Tarif rata-rata jarak dekat untuk mitra driver di Jabodetabek berdasar observasi lapangan di luar jam sibuk berkisar antara Rp 2.200–Rp 3.300 per kilometer," kata Shinto dalam keterangan yang diterima Kompas.com.

Aplikator lainnya, Grab, sebelumnya juga telah menaikkan tarif mitra pengemudinya untuk perjalanan jarak pendek dari Rp 1.600 menjadi Rp 2.300 per kilometernya.

Kompas TVPolres, pemerintah kota dan Kodim Jakarta Utara menggelar pertemuan dengan 80 komunitas ojek daring dan ojek pangkalan Stadion Rawa Badak, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com