JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengungkapkan, jajarannya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi guna menghindari pengemudi kendaraan pribadi masuk jalur transjakarta.
Langkah tersebut di antaranya dengan menempatkan petugas di jalur transjakarta, pemasangan portal, dan pemberian sosialisasi kepada masyarakat.
"Kami sudah menempatkan petugas di titik-titik yang telah kami tentukan di antaranya jalur transjakarta depan Roxy Square, Grogol," ujar Wibowo, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/8/2018).
Wibowo menyebut, petugasnya ditempatkan di jalur yang sering diterobos pengemudi kendaraan pribadi.
Baca juga: Video Pengendara Bahu-membahu Angkat Motor akibat Terobos Jalur Transjakarta
"Pertimbangan (penentuan) titiknya karena jalur itu sering diterobos oleh kendaraan pribadi," ujar Wibowo.
Kendati demikian, petugasnya tidak ditempatkan di seluruh jalur transjakarta.
Alasannya, karena ada beberapa jalur transjakarta yang menyulitkan sekaligus membahayakan petugas.
"Tidak semua jalur ada petugas karena jalur kami terlalu panjang. Ada juga yang membahayakan dan menyulitkan petugas," kata Wibowo.
"Jalur Kalideres-Harmoni kan lewat Grogol dan Tomang, di sana ada beberapa perempatan. Kalau petugas jaga di sana, itu menyulitkan kami," sambung dia.
Sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun Facebook Takdare Andreas Benhard Nugroho menampilkan para pengendara motor berusaha keluar dari jalur transjakarta di Jalan Galunggung, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2018).
Baca juga: Viral, Pengendara Bahu-membahu Angkat Motor ke Luar Jalur Transjakarta, Satu Ditinggal
Dalam video tersebut, tampak para pengendara sepeda motor bahu-membahu mengangkat motor mereka dengan melewati pembatas jalur transjakarta.
Satu per satu sepeda motor mereka pindahkan, hingga tersisa satu sepeda motor di jalur transjakarta tersebut.
Namun, satu pengendara motor ini malah ditinggal pengendara lainnya. Ia tidak dibantu mengangkat motornya ke luar jalur.
Video pengendara sepeda motor di Facebook ini disukai 2.500 pengguna, dikomentari 1.000 pengguna, dan dibagikan 20.000 pengguna.