JAKARTA, KOMPAS.com - VP Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, jajarannya telah mengantisipasi banyaknya keluhan para penumpang KRL rute Bogor di Stasiun Manggarai.
Keluhan disebabkan perpindahan jalur KRL rute Bogor akibat pengerjaan proyek pembangunan double double track (DDT) paket A fase 1 di Stasiun Manggarai. Hal itu menyebabkan jarak antar KRL menjadi lebih jauh.
"Itu, kan, masih baru mulai pengerjaannya. Penumpang juga baru tahu, jadi wajar kalau masih ada keluhan dan ada yang bingung," kata Eva saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/8/2018).
Baca juga: Penumpang KRL Keluhkan Perpindahan Jalur Rute Bogor di Stasiun Manggarai
Pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan memberikan informasi melalui pengeras suara. Selain itu, mereka juga menempelkan informasi pemindahan jalur 6 dan 7 ke jalur 8 dan 10.
PT KCI, lanjut dia, juga telah mengevaluasi dampak proyek pembangunan DDT terhadap penumpang KRL di Stasiun Manggarai.
"Kami sudah melakukan evaluasi dari hari Senin. Hasilnya suasananya masih kondusif, artinya tidak ada penumpukan penumpang, memang masih ada yang bingung sesekali," ujar Eva.
Baca juga: Sistem Tiket Elektronik Normal, Penumpang Keluhkan Antrean Numpuk di Loket THB Stasiun Manggarai
Kendati demikian, Eva tidak mengetahui kapan proyek pembangunan DDT akan rampung.
PT KCI, lanjut dia, hanya berusaha mengantisipasi penumpukan penumpang dan keluhan para penumpang.
"Mengenai kapan pembangunan itu rampung, itu hak Kementerian Perhubungan untuk menjawab ya. Mbak," tutur Eva.
Baca juga: Tiket Elektronik KRL Sudah Bisa Digunakan Lagi di Stasiun Manggarai
Sebelumnya, layanan KRL line Bogor dan Kereta Api Bandara di Stasiun Manggarai dipindahkan ke jalur 8, 9, dan 10.
Perpindahan tersebut mengakibatkan keterlambatan perjalanan kereta 5 menit hingga 10 menit.
Perpanjangan waktu tempuh itu terkait adanya pembangunan proyek DDT atau dwi ganda paket A di Stasiun Manggarai-Jatinegara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.