oJAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) bersama pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin siap adu gagasan di bidang ekonomi dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hasto menilai Jokowi telah memiliki pengalaman yang luas dalam mengelola perekonomian.
"Pak Jokowi punya pengalaman yang sangat luas, beliau sangat paham urusan pengendalian inflasi, dia sangat paham bagaimana BBM menjadi satu harga, bagaimana konfigurasi di dalam sistem energi nasional menjadi lebih berimbang, lebih berdaulat," kata Hasto di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta, Minggu (20/8/2018).
Menurut Hasto, Jokowi telah bersusah payah memperbaiki warisan ekonomi yang sempat terpuruk pada periode kepemimpinan sebelumnya. Ia menilai Jokowi membawa nuansa baru dengan membangun perekonomian yang adil bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Maruf Amin Ingin Bangun Ekonomi Keumatan sebagai Arus Baru Perekonomian
"Sehingga kami siap kalau gagasan ekonomi itu mau diangkat, itu merupakan hal yang sangat baik. Karena pengalaman Pak Jokowi sangat luas," sambung dia.
Selain itu, Hasto juga menuturkan, Ma'ruf Amin juga memiliki pengalaman yang kuat karena pernah menjadi pimpinan Komisi VI DPR yang bergerak pada persoalan kebijakan industri, investasi, dan persaingan usaha.
Hasto juga menegaskan, KIK dan Jokowi-Ma'ruf siap menghadapi serangan isu di bidang ekonomi terkait nilai tukar rupiah, Indosat, hingga persoalan Freeport. Ia menilai serangan itu menjadi kompetisi yang harus segera dijawab.
"Namanya kompetisi ada ruang untuk diserang ada ruang untuk menyerang juga. Banyak juga hal-hal yang tidak masuk di dalam janji kampanye Jokowi yang kemudian dijalankam sangat baik," kata dia.
Baca juga: Wasekjen Gerindra Sebut Program Ekonomi Sandiaga Uno Telah Teruji
Sebelumnyaa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan fokus pada peningkatan kemandirian bangsa, khususnya di bidang ekonomi dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Prabowo menilai, selama ini kesejahteraan Indonesia terhambat pada keadaan tata kelola yang bermasalah.
"Proses kesejahteraan Indonesia terhambat oleh keadaan sistemik yang tidak mendorong pemerataan kekayaan," kata Prabowo dalam pidato deklarasinya di depan kediamannya, kawasan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Sementara itu, Sandiaga menjelaskan, dirinya dan Prabowo akan menghadirkan pemerintahan yang kuat. Hal itu guna mendorong kemandirian negara di bidang ekonomi.
Menurut Sandiaga, Prabowo dengan dirinya bisa meningkatkan kemandirian bangsa Indonesia di bidang ekonomi. Hal itu diawali dengan menghadirkan pemerintahan yang kuat.
"Kami ingin membangun kekuatan ekonomi untuk memastikan harga terjangkau, stabilitas pangan terjaga dan adanya percepatan pembangunan dengan pemerintahan yang bersih," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.