Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Avianto, Seniman Instalasi Bambu "Getih Getah" Menjawab Kritikan...

Kompas.com - 20/08/2018, 09:35 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karya bambu "Getih Getah" yang kini menghiasi kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, dibuat seniman asal Jawa Barat, Joko Avianto.

Joko yang lahir pada 1976 di Cimahi, Jawa Barat, sudah menggeluti dunia seni bambu sejak 2003.

Karya-karya alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah menghiasi kota-kota dunia dan pertunjukan seni internasional.

Baca juga: Bambu Getah Getih di HI Jadi Spot Foto Baru Pengunjung Car Free Day

Kini, namanya lebih dikenal di Indonesia berkat bambu "Getih Getah" yang dipajang di Bundaran HI.

"Pertama yang internasional ya di 2012 di Art Jog, Yogyakarta," kata Joko ketika dihubungi, Minggu (19/8/2018).

Saat itu, jalinan bambu Joko berjejer di halaman Taman Budaya Yogyakarta. Kemudian di Penang, Malaysia pada 2013, sebanyak 3.000 batang bambu menutupi Balai Kota di George Town.

Baca juga: Biaya Instalasi Bambu Getih Getah di Bundaran HI Rp 550 Juta

Karyanya kemudian dipamerkan di Art Stage Singapore 2014.

Tahun berikutnya, karya bambu "Big Trees" miliknya memukai Frankfurt Kunstverein di Jerman.

Pada 2017, bambu yang dirakit Joko Avianto mejeng di Yokohama Triennale. Karyanya disandingkan dengan seniman kenamaan lain.

Sebuah karya seni berbahan dasar bambu berdiri di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), persis di depan Monumen Selamat Datang. Karya seni itu jika dilihat sekilas menyerupai bentuk dari bunga  matahari. Namun, jika dipandang dari sudut berbeda,  karya seni bambu itu terlihat seperti gelembung sabun berukuran raksasa Karya seni ini ditopang  puluhan pilar-pilar bambu yang tertancap kokoh, Rabu (15/8/2019). KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Sebuah karya seni berbahan dasar bambu berdiri di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), persis di depan Monumen Selamat Datang. Karya seni itu jika dilihat sekilas menyerupai bentuk dari bunga matahari. Namun, jika dipandang dari sudut berbeda, karya seni bambu itu terlihat seperti gelembung sabun berukuran raksasa Karya seni ini ditopang puluhan pilar-pilar bambu yang tertancap kokoh, Rabu (15/8/2019).
"Karya saya disandingkan dengan karya penting lainnya di dunia, Ai Weiwei," ujar dia.

Berbeda dengan karya lainnya, "Getih Getah" Bundaran HI dikerjakan hanya dalam waktu seminggu.

Baca juga: Karya Seni Bambu di Bundaran HI Dihiasi Kembang Warna-warni

Karya berdimensi 12 x 4 x 5,5 meter itu menghabiskan sekitar 1.500 bambu dengan dibantu orang.

Ada 73 bambu penyangga yang menyimbolkan HUT Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia.

Menurut Joko, karya ini terinspirasi bentuk windsock atau penunjuk arah mata angin. Ujungnya dibuat seperti ikatan tambang untuk melambangkan persatuan.

Adapun nama "Getih Getah" yang artinya merah putih dan terinspirasi dari pasukan Majapahit.

Baca juga: Seni Instalasi dari Bambu di Jantung Jakarta

"Pasukan datang dari kapal yang ada di utara menuju ke selatan. Saya ngebayangin atlet kita siap bertempur kayak Majapahit itu yang tidak gentar," ujar dia.

perancang karya seni bambu di Bundaran HI Joko AviantoKOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA perancang karya seni bambu di Bundaran HI Joko Avianto
Sebagai seniman bambu, Joko meyakini bambu Indonesia memiliki keistimewaan jika dibanding bambu lain di dunia.

"Itu saya pernah pakai bambu Jepang, bambu Jepang itu gagal treatment dari saya, enggak kepake itu bambu dari Jepang dari China," kata Joko. 

Baca juga: Cerita Seniman yang Diberi Waktu Sepekan Menyelesaikan Karya Seni Bambu di Bundaran HI

Joko menuturkan karakter bambu yang berbuku-buku dan beruas-ruas bisa diolah menjadi bentuk-bentuk yang menarik.

"Signature saya itu dibelah-belah sehingga dia bisa lenturlah kekuatannya," katanya. 

Menjawab kritikan 

Joko tak memusingkan interpretasi masyarakat soal karya seninya.

Ia menilai, nama dan karyanya yang kini dilibatkan dalam diskusi politik soal Gubernur Anies Baswedan, justru menjadi keuntungannya.

"Itu keuntungan sih buat saya sebagai seniman ya, maksudnya diangkat terus diceritakan," ujar dia.

Baca juga: Saat Karya Seni Bambu Berdiri Kokoh Di Tengah Modernnya Bundaran HI...

instalasi seni Bambu Getih Getah di Bundaran HI, Kamis (16/8/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR instalasi seni Bambu Getih Getah di Bundaran HI, Kamis (16/8/2018).
Berbagai kritikan yang muncul antara lain soal interpretasi bentuknya yang mirip kecebong hingga posisi berhubungan intim.

Ada juga yang memuji karya seninya, tetapi menilai lebih baik tidak diletakkan di tengah Bundaran HI yang sudah dihiasi air mancur serta Patung Selamat Datang.

Selain itu, kritikan juga terkait nilainya yang mencapai Rp 550 juta untuk sebuah instalasi yang hanya dapat bertahan enam bulan.

Baca juga: Karya Seni dari Bambu Dipasang di Bundaran HI untuk Sambut Asian Games

Karya seni bambu bernama Getih Getah yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat menjadi daya tarik pengunjung hari bebas kendaraan bermotor atau car free day, Minggu (19/8/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Karya seni bambu bernama Getih Getah yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat menjadi daya tarik pengunjung hari bebas kendaraan bermotor atau car free day, Minggu (19/8/2018).
Joko berharap kesempatan ini dapat membudayakan apresiasi seni instalasi di masyarakat Indonesia.

"Kalau di negara lain yang punya empat musim dibongkar 3 bulan terus diganti winter karya yang lain. Ruang-ruang itu tuh ruang kreatif yang dibuka, difasilitasi pemprov dan mungkin saya jadi case pertama karena kebetulan memang menghadapi Asian Games dan 17 Agustus," ujar Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com