Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Enggak Maling, tapi Orang Enggak Percaya, Saya Disundut Rokok"

Kompas.com - 20/08/2018, 15:45 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemuda korban penganiayaan, Ali Achmat Fiarmansyah alias Iyan mengaku dipukuli berkali-kali dan dituduh mengaku sebagai maling oleh sejumlah orang yang diduga petugas pengamanan dalam Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2018).

"Iya (dipukuli), saya enggak maling, tapi tetap aja orang itu enggak percaya. Saya disundut-sunduti rokok begini, saya disangka maling," ujar Iyan saat ditemui usai diminta keterangan di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).

Sambil terbata-bata, Iyan mengatakan dipukuli berkali-kali karena tidak mengaku bahwa dia adalah maling. Orang yang memukulinya, kata Iyan, menduga uang Rp 2,4 juta yang dikantonginya merupakan hasil mencuri di kawasan Lapangan Banteng.

Baca juga: Kasatpol PP DKI Siap Tindak Tegas Anak Buahnya jika Terlibat Penganiayaan

 

Karena tidak mengaku, Iyan terus dipukuli hingga seluruh wajahnya mengalami lebam dan bengkak.

Iyan juga mengaku diseret, diborgol di sebuah bangku yang berada di Lapangan Banteng. 

"Saya enggak maling, saya enggak ngambil uang. Itu hasil ngumpulin botol Aqua dan kardus-kardus saja. Kalau ada foto orangnya, saya hapal," ujar Iyan.

Kakak Iyan, Sari mengatakan, uang jutaan rupiah yang dikantongi Iyan berasal dari kerja kerasnya dengan mengumpulkan botol minuman plastik, kardus, dan upah membantu warga sekitar saat pindahan.

Baca juga: Kasatpol PP: Sebelum Dianiaya, Pria Berkebutuhan Khusus Diteriaki Maling

 

Sari mengatakan, Iyan sangat jarang untuk menghabiskan uang hasil kerja kerasnya. Seluruh uang yang Ia dapatkan, ditabung. Seluruh kebutuhan termasuk jajan masih ditanggung oleh keluarga. Uang tersebut juga biasa dibawa Iyan saat jalan-jalan. Iyan trauma pernah kehilangan uang yang disimpan di rumahnya.

"Kalau mau jajan masih minta ke saya. Dia trauma pernah kehilangan uang waktu disimpan di rumah," ujar Sari.

Iyan dianiaya di Lapangan Banteng, Sabtu pekan lalu. Adapun keluarga mendapati Iyan berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat. Ia meninggalkan rumah sejak Jumat (17/8/2018).

Adapun keluarga terkejut melihat kondisi Iyan yang memprihatinkan dengan luka lebam di wajah, dan luka sudutan puntung rokok di seluruh tubuh. Keluarga Iyan telah melaporkan kejadian itu ke Polres Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com