Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masa Kita Antre Panjang Begini di Negara Sendiri, Seharusnya Sudah Online..."

Kompas.com - 21/08/2018, 10:14 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Antrean panjang terlihat di arena Gelora Bung Karno, Jalan Pintu Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2018).

Antrean penonton terlihat mengular di depan kios pembelian tiket on the spot pertandingan Asian Games 2018

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, penonton tampak antre membeli tiket sejumlah pertandingan seperti bulutangkis, voli, dan basket.

Baca juga: Sempat Terkendala, Pembelian Tiket Asian Games 2018 Kini Lewat Blibli.com

Ada empat pintu loket yang dibuka untuk melayani penonton. Tiga loket untuk pembelian tiket on the spot, satu loket lainnya untuk penukaran tiket online. 

Beberapa penonton juga rela antre sejak pukul 07.00 untuk mendapatkan tiket pertandingan yang diinginkan.

Salah satunya Dennis yang ingin menonton pertandingan bulutangkis.

Baca juga: Tiket Asian Games 2018 Bisa Dibeli melalui Blibli.com dan Alfamart

Ia mengaku antre sejak pukul 07.30 untuk mendapatkan tiket. Ia mengeluhkan pelayanan penjualan tiket Asian Games 2018 yang dinilai tidak terorganisir baik.

"Sudah antre dari pagi hanya untuk beli tiket. Saya lagi cuti makanya saya sempatkan datang ke sini dari pagi. Ternyata tetap antre begini," tutur Dennis di lokasi, Selasa.

Ia mengatakan, tidak bisa mengakses pembelian tiket secara online. Oleh karena itu, ia memutuskan membeli tiket on the spot.

Baca juga: Tiket Asian Games 2018 Bisa Dibeli melalui Blibli.com dan Alfamart

"Sudah coba beli (tiket) online di Kiostix, tetapi error terus. Makanya saya pilih beli langsung aja," ujar Dennis. 

Keluhan serupa juga diungkapkan Samsul, pembeli tiket basket.

Ia mengaku rela telat kerja hanya untuk antre membeli tiket di GBK.

Baca juga: Merasakan Lambatnya Proses Mengantre Tiket Asian Games di Pejaten...

Ia berharap panitia penyelenggara Asian Games 2018 atau Inasgoc lebih mempersiapkan secara matang proses pembelian tiket.

"Tolonglah untuk panitianya lebih disiapkan dengan baik. Masa kita antre panjang begini di negara sendiri. Semua harusnya sudah online sekarang," tutur Samsul.

Calon penonton lainnya mengeluhkan hal yang sama tentang informasi pembelian tiket yang masih tidak terstruktur dengan baik.

Baca juga: Antrean Numpuk, Warga Nilai Panitia Tiket Asian Games Tidak Profesional

"Kalau antre begini terus, kan, bikin capek. Saya saja sudah antre dari jam 08.00 sampai sekarang belum dapat," ujar Rhenny, pembeli tiket bulutangkis.

"Jangan bikin malu Indonesia ya kalau harus antre seperti ini terus," sambung penonton lainnya bernama Riyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com