Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga yang Tak Dapat Kupon Rela Berdesakan Demi Sekilo Daging Kurban...

Kompas.com - 21/08/2018, 21:13 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia kurban Masjid Agung Al-Azhar melakukan pembagian daging kurban, Selasa (21/8/2018). Panitia telah membagikan kupon daging kurban sejak Selasa pagi.

Sekitar pukul 14.00 WIB, panitia membuka loket pembagian daging kurban. Namun, sekitar dua jam sebelum loket dibuka, sejumlah warga telah berkumpul di sekitar loket.

Sayangnya, sebagian dari mereka tak memiliki kupon sehingga petugas keamanan tak mengizinkan mereka mengantre di depan loket.

Warga yang tak memiliki kupon lantas duduk berjajar di tepi jalan tanpa menggunakan alas.

"Mbak, saya itu enggak dapat kupon. Enggak dengar kalau sudah pembagian kupon tadi pagi. Kalau tahu ya saya datang," kata Sasminah, salah satu warga yang tak mendapatkan kupon, kepada Kompas.com.

Baca juga: Perjuangan Para Pemburu Daging Kurban Tanpa Kupon di Masjid Agung Al-Azhar...

Warga lainnya, Raisah, mengaku tak mendapatkan informasi mengenai pembagian kupon daging kurban tersebut.

Tak lama kemudian, seorang petugas keamanan mempersilakan puluhan warga yang tak mendapatkan kupon untuk membuat barisan di depan loket penukaran tiket.

Para warga berlomba-lomba menuju lokasi antrean demi mendapatkan barisan terdepan. Namun, ternyata, kupon tak juga dibagikan.

Para petugas keamanan tampak sibuk berkoordinasi dengan panitia yang berada di dalam masjid untuk memastikan pembagian daging kurban tak berakhir ricuh.

Setelah satu jam menanti, petugas keamanan akhirnya membuka pagar pembatas. Warga kemudian berbondong-bondong bergerak menuju bagian terdepan loket.

Petugas keamanan tampak kewalahan mengatur warga agar dapat berbaris rapi.

"Jangan desak-desakan pak, bu, bahaya. Nanti kalau ada yang tergencet gimana. Pokoknya kalau barisnya enggak rapi, dagingnya enggak akan dibagi," kata seorang petugas keamanan.

Baca juga: Baru Dibuka, Pembagian Daging Kurban di Masjid Agung Al-Azhar Sepi

Karena warga tak juga dapat diarahkan untuk membentuk barisan yang rapi, petugas keamanan meminta warga masuk ke halaman tengah masjid.

Mendengar arahan petuas, warga kembali berlari berhamburan menuju halaman tengah masjid.

"Aduh jangan lari-lari begitu ibu, itu kasihan anaknya," teriak petugas.

Sesampainya di halaman tengah masjid, petugas meminta warga membentuk dua kelompok barisan. Barisan pertama untuk pria, sedangkan baris yang lain untuk wanita.

Butuh waktu cukup lama untuk membuat warga berdiri tertib di barisannya.

Setelah itu, petugas mengarahkan para warga menuju sisi selatan masjid untuk kemudian dibagikan kupon daging kurban.

Baca juga: Bak Antre Tiket, Warga Ambil Daging Kurban di Masjid Agung Al-Azhar via Loket Khusus

"Ingat ya, yang bawa anak kecil kupon tetep satu ya. Jangan dobel-dobel, biar kebagian semuanya," kata petugas.

Setelah mendapatkan kupon, warga kembali berjalan menuju loket penukaran kupon dan mengantre untuk mendapatkan daging kurban.

Akhirnya, para warga mendapatkan sekantong daging seberat satu kilogram.

Alhasil, wajah gembira terpancar dari para warga yang berhasil mendapatkan daging kurbannya.

"Senang, nanti mau dimasak rendang kalau enggak sate," sebut warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com