DEPOK, KOMPAS.com- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Depok, Manto mengatakan banyak penutup saluran air di sepanjang trotoar Margonda yang hilang dicuri.
“Lihat kan penutup penutup selokan di trotoar, selokannya pasti enggak ada penutupnya. Itu karena ada orang yang ambil-ambilin. Soalnya memang penutupnya terbuat dari besi dan bisa dijual,” ucap Manto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/8/2018).
Menurut Manto, hilangnya penutup tersebut membuat saluran air dipenuhi sampah.
“Kan penutup selokan sebenarnya untuk menahan sampah yang masuk, kalau penutupnya tidak ada ya sampah tersumbat di selokan itu,” ucap Manto.
Melihat kondisi trotoar di sepanjang jalanan Margonda, Manto, mengatakan akan membangun dan memelihara trotoar Oktober Mendatang.
“Ya ngeliat kaya gini kita akan coba menutup selokan tersebut di Oktober mendatang paling lama November lah penutupannya,” ucap Manto.
Manto mengatakan saat ini pihaknya sedang menghitung-hitung berapa banyak penutup selokan yang hilang.
“Kita lagi masa penghitungan sih saat ini berapa banyak penutup selokan yang hilang, kita akan ganti penutup ini dengan penutup yang kuat, namun tidak dapat dijual,” ucap Manto.
Menurutnya, untuk perbaiki penutup selokan ini membutuhkan biaya sebesar Rp 200 juta.
“Untuk menutup selokan ini kan memang memerlukan biaya buat beli penutupnya. Kalau untuk perbaiki seluruh trotoar sih saat ini belum ya. Paling yang dapat kita lakukan hanya membeli penutup selokan ini saja,” ucap Manto.
Pantauan Kompas.com, trotoar di sepanjang Jalan Margonda, Depok, tampak sudah rusak. Salur air di beberapa titik juga terlihat tidak ditutup, dibiarkan terbuka. Kondisi ini membahayakan para pejalan kaki, apa lagi saat hujan atau pada malam hari.
Di sekitar Mal Margo City misalnya, ada sejumlah lubang menganga di trotoar. Yang paling parah kondisinya di dekat halte Pondok Cina. Di lubang-lubang itu terdapat tumpukan sampah botol plastik.
Sarif (43), pedagang yang berjualan di trotoar tersebut, mengatakan, trotoar itu dibuat dua tahun lalu. Namun kini kondisinya sudah rusak.
“Sudah dua tahun kalau trotoar ini. Masih baru tapi trotoarnya sudah rusak aja ya. Banyak bolong-bolong jalanannya (trotoarnya)," kata Sarif, Selasa (21/8/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.