Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutup Saluran Air di Jalan Margonda, Depok Hilang karena Dicuri

Kompas.com - 21/08/2018, 23:52 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Depok, Manto mengatakan banyak penutup saluran air di sepanjang trotoar Margonda yang hilang dicuri.

“Lihat kan penutup penutup selokan di trotoar, selokannya pasti enggak ada penutupnya. Itu karena ada orang yang ambil-ambilin. Soalnya memang penutupnya terbuat dari besi dan bisa dijual,” ucap Manto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/8/2018).

Menurut Manto, hilangnya penutup tersebut membuat saluran air dipenuhi sampah.

“Kan penutup selokan sebenarnya untuk menahan sampah yang masuk, kalau penutupnya tidak ada ya sampah tersumbat di selokan itu,” ucap Manto.

Melihat kondisi trotoar di sepanjang jalanan Margonda, Manto, mengatakan akan membangun dan memelihara trotoar Oktober Mendatang.

“Ya ngeliat kaya gini kita akan coba menutup selokan tersebut di Oktober mendatang paling lama November lah penutupannya,” ucap Manto.

Manto mengatakan saat ini pihaknya sedang menghitung-hitung berapa banyak penutup selokan yang hilang.

“Kita lagi masa penghitungan sih saat ini berapa banyak penutup selokan yang hilang, kita akan ganti penutup ini dengan penutup yang kuat, namun tidak dapat dijual,” ucap Manto.

Menurutnya, untuk perbaiki penutup selokan ini membutuhkan biaya sebesar Rp 200 juta.

“Untuk menutup selokan ini kan memang memerlukan biaya buat beli penutupnya. Kalau untuk perbaiki seluruh trotoar sih saat ini belum ya. Paling yang dapat kita lakukan hanya membeli penutup selokan ini saja,” ucap Manto.

Pantauan Kompas.com, trotoar di sepanjang Jalan Margonda, Depok, tampak sudah rusak. Salur air di beberapa titik juga terlihat tidak ditutup, dibiarkan terbuka. Kondisi ini membahayakan para pejalan kaki, apa lagi saat hujan atau pada malam hari.

Di sekitar Mal Margo City misalnya, ada sejumlah lubang menganga di trotoar. Yang paling parah kondisinya di dekat halte Pondok Cina. Di lubang-lubang itu terdapat tumpukan sampah botol plastik.

Sarif (43), pedagang yang berjualan di trotoar tersebut, mengatakan, trotoar itu dibuat dua tahun lalu. Namun kini kondisinya sudah rusak.

“Sudah dua tahun kalau trotoar ini. Masih baru tapi trotoarnya sudah rusak aja ya. Banyak bolong-bolong jalanannya (trotoarnya)," kata Sarif, Selasa (21/8/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com