Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Wanita Saling Dorong dan Bertengkar hingga Terluka di KRL

Kompas.com - 22/08/2018, 08:25 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Perkelahian dua orang penumpang wanita di kereta rel listrik (KRL) commuter line menjadi viral di media sosial.

VP Corporate Communication PT KCI Eva Chairunisa menyatakan, kejadian itu terjadi Selasa (21/8/2018) pukul 07.40 WIB, di jalur 2 dalam KA 1335 rute Bekasi-Jakarta Kota. 

Petugas mendapati penumpang wanita yang berkelahi berinisial Yu.

Penumpang tersebut memasuki kereta dan saling dorong dengan penumpang lainnya sehingga terjadi pertengkaran.

Baca juga: Penumpang Keluhkan Perpindahan Jalur KRL Bogor di Stasiun Manggarai, Ini Kata PT KCI

"Akibatnya, luka lecet pada wajah (Yu) dan tangan sebelah kanan karena dipukul pake tas oleh penumpang lain," kata Eva, kepada Kompas.com, Selasa malam.

Penumpang yang terluka dibawa petugas ke pos kesehatan Stasiun Bekasi. Sementara, penumpang yang melakukan pemukulan dengan tas dibawa ke ruang polsus petugas PAM.

"Kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dan penumpang yang tidak mau didata identitasnya meminta maaf kepada korban Yu. Penumpang tersebut langsung melanjutkan perjalanan ke arah Jakarta," ujar Eva. 

Eva mengajak penumpang untuk memahami kondisi KRL pada jam sibuk dan tetap memperhatikan keselamatan.

Baca juga: Ini Panduan Naik KRL Commuter Line ke Venue Asian Games

 

Pihaknya mengimbau untuk tidak saling dorong saat naik atau turun KRL agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. 

"Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut dan mengajak pengguna jasa untuk dapat bertransportasi dengan baik, khususnya pada saat menggunakan transportasi publik melalui sikap saling menghargai dan menghormati keberadaan pengguna jasa lainnya serta tidak melakukan hal-hal yang mengganggu ketertiban serta kenyamanan," terang Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com