JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Ticketing Inasgoc Sarman Simanjorang mengatakan, akan bertanggung jawab jika nantinya kursi penonton saat final bulu tangkis di Istora Senayan yang akan berlangsung pada Rabu (22/8/2018) sore, justru kosong.
Sarman menyampaikan itu setelah adanya desakan masyarakat yang kesal karena tidak kebagian tiket final, meski telah mengantre sejak subuh.
"Kalau nanti katakanlah pada saat Indonesia, penonton kosong, teman-teman kan bilang saya (diminta) mengundurkan diri, saya bertanggung jawab untuk itu, cukup ya," ujar Sarman, di loket tiket bulu tangkis, Jalan Pintu I GBK, Jakarta Pusat, Rabu siang.
Baca juga: 1.600 Tiket Final Bulu Tangkis Asian Games Ludes, Ini Penjelasan INASGOC
Adapun Sarman mendatangi loket tiket tersebut bersama Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu.
Sarman mengatakan, habisnya tiket dikarenakan antusiasme masyarakat yang hendak mendukung tim bulu tangkis putra Indonesia berlaga.
Pihaknya tidak bisa mengakomodir melebihi kapasitas kursi penonton yang tersedia. Selanjutnya dia berjanji segera memperbaiki sistem penjualan tiket.
"Kapasitas dari pada tempat duduk yang terbatas sehingga tidak mungkin semua mengakomodir itu. Dan di sini banyak teman-teman yang dari pagi tidak kebagian, sehingga semangatnya itu jadi berkurang karena tidak dapat tiket. Kami berterima kasih untuk itu. Namun, kami akan perbaiki ke depan," ujar Sarman.
Mendengar pernyataan tersebut, warga yang sebelumnya mengerubungi Sarman berangsur-angsur membubarkan diri.
Sebelumnya, masyarakat sempat mendesak Sarman untuk bertanggung jawab jika nantinya penonton saat pertandingan final bulu tangkis Indonesia Vs China tidak terisi penuh.
Warga merasa panitia tiket tidak profesional dengan tidak memberikan data yang valid berapa banyak tiket yang dijual.
Baca juga: Adu Mulut dengan Panitia, Pengantre Tiket Final Bulu Tangkis di GBK Tuntut Transparansi Tiket
Keterangan panitia berubah-ubah, ada yang menyebut tiket yang dijual 800 tiket, ada juga yang menyebut tiket dijual sekitar 1.600 tiket.
Panitia mengatakan tiket telah habis. Sementara, banyak warga yang telah mengantre sejak subuh.
Bahkan, sebelum antrean dibuka, ada calo-calo yang telah menawarkan tiket dengan harga lebih tinggi.