Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Penganiayaan Iyan oleh Pamdal Lapangan Banteng...

Kompas.com - 22/08/2018, 13:54 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ali Achmat Fiarmansyah alias Iyan (20) melaporkan tindak penganiayaan yang dialaminya ke Polres Jakarta Pusat.

Iyan dianiaya dengan keji oleh petugas pengamanan dalam (pamdal) Lapangan Banteng dan pihak event organizer kegiatan Flona 2018 di kawasan tersebut, Sabtu (18/8/2018).

Dituduh maling

Kakak Iyan, Sari menceritakan, kejadian bermula saat Iyan pergi dari rumah pada Jumat (17/8/2018) pagi.

Iyan biasanya pergi tanpa pamit dan pada sore hari pulang kembali ke rumah yang berlokasi di Jalan Cempaka Putih Utara.

Namun, hingga Jumat malam, Iyan belum juga pulang. Pihak keluarga kemudian mencari ke sejumlah lokasi, termasuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Namun, Iyan belum juga ditemukan.

Baca juga: Pamdal Lapangan Banteng Termasuk Dalam 8 Tersangka Penganiaya Iyan

Pada Sabtu pagi hingga siang, keluarga melanjutkan pencarian hingga ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat.

Saat Sari tiba, petugas panti menyatakan Iyan ada di panti tersebut. Namun, sebelum dipertemukan, petugas menanyakan kondisi Iyan saat pergi dari rumah.

"Saya kan enggak lagi tinggal di rumah, saya tanyakan ke orang rumah. Badannya bersih kok. Tiba-tiba dikirim ke saya foto badan Iyan, saya terkejut badannya habis dipukuli, sudutan rokok. Wajahnya bengkak, mata ada darahnya. Dan tangannya habis diborgol," ujar Sari.

Sari mengatakan, pihak panti menerima Iyan dengan kondisi luka lebam di seluruh wajah, serta luka bekas sundutan rokok di tubuhnya.

Terdapat gumpalan darah berwarna merah di bagian mata Iyan yang diduga disebabkan pukulan. Bahkan, masih tampak bekas pijakan sepatu di dada Iyan yang membekas hingga saat ini.

Sari mengatakan, adiknya mengaku dipukul karena dituduh mencuri. Petugas mendapati uang Rp 5,4 juta dari kantong Iyan yang diduga hasil curian.

Namun, uang tersebut sebenarnya hasil dari kerja Iyan memungut botol plastik dan kardus selama bertahun-tahun dan upah membantu mengangkat barang pindahan.

Senada diungkapkan Iyan. Ia mengaku, dipukul dan dituduh maling. Pukulan demi pukulan mendarat karena saat ditanya, Iyan dianggap tak mau mengaku.

"Iya (dipukul), saya enggak maling, tapi tetap saja orang itu enggak percaya. Saya disundut-sunduti rokok begini, saya disangka maling," ujar Iyan.

Baca juga: Iyan Dianiaya di Lapangan Banteng dari Jumat Malam hingga Sabtu Dini Hari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com