Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Captiva yang Diduga Pukul Remaja di Tol Jagorawi Bukan Anggota TNI

Kompas.com - 23/08/2018, 15:59 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi memastikan pengendara Chevrolet Captiva yang diduga memukul remaja berinisial RA (14) di Tol Jagorawi, Cibubur, arah Jakarta, pada Rabu (22/8/2018), bukan anggota TNI.

Pengemudi yang disebut berinisial MA dan telah diamankan petugas itu merupakan seorang wiraswasta.

"Penyidik akhirnya mendapatkan yang diduga melakukan pemukulan, inisial MA. Yang bersangkutan adalah wiraswasta. Di KTP-nya wiraswasta, yang rumahnya ada di Jakarta Utara," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (23/8/2018).

Argo menyampaikan, MA kini masih diperiksa penyidik di Mapolda Metro Jaya.

Baca juga: Pengendara Captiva yang Pukul Remaja di Tol Jagorawi Ditangkap

Keluarga RA telah melaporkan pemukulan itu pada Rabu (22/8/2018). Polisi telah menerima laporan itu dengan nomor LP/4441/VIII/2018/PMJ/Dit.Reskrimum.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta sebelumnya menyebut, pengendara Chevrolet Captiva yang diduga memukul RA telah ditangkap.

Namun, Nico belum menyebutkan mengenai waktu, lokasi, dan detail lengkap terkait penangkapan.

"Ditangkap. Lagi diperiksa di Ranmor," ujar Nico.

Kakak kandung RA, Reza Achmad, mengatakan, hidung adiknya berdarah akibat pemukulan itu.

Reza menambahkan, pelaku pemukulan diduga seorang anggota TNI karena ada stiker TNI di mobil Captiva yang dikendarai pelaku.

Peristiwa itu bermula saat Reza bersama ibu dan adiknya melintas di Tol Jagorawi dari arah Bogor menuju Jakarta. Tiba-tiba, sebuah mobil di depannya mengerem mendadak.

Baca juga: Pukul Remaja di Tol Jagorawi, Pengendara Captiva Dilaporkan ke Polisi

Ia pun terpaksa harus mengerem mendadak. Kondisi itu membuat pengemudi mobil Captiva di belakang mobil Reza juga harus mengerem mendadak.

Pengemudi Captiva tidak terima dan memberikan isyarat kepada Reza untuk menghentikan mobilnya.

"Pengemudinya memang sudah beri isyarat untuk berhenti. Pas saya berhenti, tiba-tiba dia mencekik saya sambil ngomel dan ngomong kenapa tadi tiba-tiba ngerem, kan, gue akhirnya ngerem juga," kata Reza, menirukan ucapan pengemudi Captiva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com