Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pencurian Penutup Saluran Air Underpass Mampang Belum Terungkap

Kompas.com - 24/08/2018, 08:53 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutup saluran air di underpass (terowongan) Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan, hilang ketiga kalinya, Rabu (22/8/2018) lalu. Penutup saluran itu diduga karena dicuri orang.

Penutup saluran air tersebut pertama kali diketahui raib pada pada 31 Mei 2018. Ada 25 besi penutup yang hilang. Sebulan berlalu, penutup gorong-gorong underpass itu kembali hilang. Aksi pencurian itu diketahui pada 22 Juni 2018.

Saat itu, sebanyak 9 penutup gorong-gorong hilang. Lokasinya di sisi lajur kiri jalan dari arah Mampang ke Kuningan.

Berbagai upaya dilakukan mulai dari pengelasan besi penutup secara non-permanen hingga pemasangan kamera CCTV.

Belum terungkap

Meski sudah tiga kali terjadi, dugaan pencurian itu belum terungkap. Polisi belum menangkap satu pun terduga pencuri penutup saluran air itu.

Baca juga: Polisi Duga Pencuri Penutup Saluran Air Underpass Mampang Terorganisasi

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengaku kesulitan mengungkap aksi pencurian saluran air itu, termasuk mengungkap aksi vandalisme di underpass tersebut. Alasannya, tidak ada kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar underpass.

"Kami kesulitannya enggak punya (kamera) CCTV," ujar Indra pada 4 Juni lalu.

Kamis kemarin, Indra menduga, pencuri penutup saluran air underpass Mampang-Kuningan terorganisasi. Pencuri itu diduga lebih dari satu orang.

"Itu kan enggak mungkin bekerja sendiri. Biasanya kan mereka sudah bentuk tim, siapa yang mapping, nyari, siapa yang kemudian eksekusi, nanti dijual ke mana. Itu sudah ada yang urus," kata Indra.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kelompok pencuri itu.

CCTV belum terhubung

Setelah dua kali kejadian penutup saluran air hilang, 12 kamera CCTV dipasang di sepanjang underpass Mampang-Kuningan. Indra berharap pemasangan kamera CCTV mempermudah penyelidikan aksi pencurian. Dia telah memerintahkan anggotanya untuk mengecek rekaman kamera CCTV tersebut.

"Katanya waktu itu (kamera) CCTV sudah dipasang. Sekarang saya suruh anggota cek. Kalau ada, bagus itu, enak untuk ungkap," ucap Indra.

Namun, Plt Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan, 12 kamera CCTV yang dipasang di sepanjang underpass Mampang-Kuningan itu belum terhubung ke server.

Dengan demikian, lanjutnya, kamera CCTV tersebut belum dapat merekam aksi pencurian penutup saluran pada Rabu pagi lalu.

"Tapi CCTV-nya belum connect ke server," ujar Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com