JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan warga Jakarta untuk memiliki moda transportasi baru berupa mass rapid transit (MRT) tampaknya segera terwujud. Saat ini, PT MRT Jakarta melakukan uji coba persinyalan terhadap kereta-kereta yang akan beroperasi di jalur MRT nanti.
Dalam uji coba itu, kereta MRT dijalankan dari Stasiun Lebak Bulus di Jakarta Selatan ke Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, uji coba persinyalan dilakukan dalam tiga kategori kecepatan.
"Dua minggu ini sudah selesai dengan kecepatan rendah maksimal 30 km per jam. Kemudian minggu depan ditingkatkan ke kecepetan menengah, yaitu maksimal 50-60 kilometer per jam," ujar William di Stasiun Bundaran HI, Kamis (23/8/2018).
Kategori ketiga adalah kecepatan tinggi, yaitu 80-100 kilometer per jam. William mengatakan, tiga kategori kecepatan itu dilakukan untuk menguji persinyalan yang dikirim dari Operation Command Center (OCC).
Baca juga: PT MRT Jakarta Uji Coba Persinyalan Kereta Baru hingga Akhir Tahun
Agar bisa berjalan dari stasiun ke stasiun, kereta MRT akan dipandu lewat instruksi dari OCC. Instruksi itu dikirim melalui sinyal. PT MRT Jakarta menguji apakah sinyal bisa dideteksi pada tiga jenis kecepatan itu.
"Kalau kereta berjalan pelan, otomatis sinyal bisa dilewati. Kalau cepat masih berfungsi enggak pengiriman instruksi ke OCC? Itu dicek dua minggu terakhir," ujar William.
Beroperasi Maret 2019
William mengatakan, uji coba ini akan dilakukan sampai akhir tahun ini. Untuk saat ini, baru enam rangkaian yang sudah tiba di Jakarta. Enam rangkaian itu terdiri dari enam gerbong atau enam kereta.
Nantinya, akan ada 16 rangkaian yang beroperasi di Jakarta. Semua rangkaian itu akan diuji coba persinyalan sampai akhir tahun ini.
"Setelah itu, kami akan mulai fase yang namanya trial run atau uji coba operasi," ujar William.
Uji coba operasi ini akan berlangsung tiga bulan, tepatnya sampai Maret 2019. Dalam uji coba operasi nanti, kereta MRT belum dijalankan secara komersial.
William mengatakan, PT MRT akan mengundang kelompok masyarakat tertentu untuk secara bergantian mencoba naik kereta MRT. Setelah tahap ini selesai, barulah kereta akan beroperasi untuk umum pada Maret 2019.
"Sekitar pertengahan Maret, kita akan mulai operasi komersial," kata dia.
Baca juga: Naik MRT, Lebak Bulus-Bundaran HI Dijanjikan Ditempuh 30 Menit
Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti uji coba terbatas kereta MRT. Dia naik dari Depo Lebak Bulus menuju Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.
Meski masih tahap uji coba sinyal, kereta MRT disebut sudah nyaman untuk dinaiki. Anies mengatakan tidak ada guncangan saat menaiki kereta itu.
"Jadi tidak ada guncangan, tidak ada bumpy, terasa smooth sekali seperti naik eskalator berjalan seperti itu," ujar Anies.
Anies juga bercerita, saat itu dia naik MRT ditemani masinis Jepang yang sudah 44 tahun mengelola kereta. Menurut Anies, masinis itu menyebut bahwa kereta MRT Jakarta ini adalah salah satu kereta terbaik yang pernah dinaikinya.
Anies optimistis kereta MRT akan menjadi andalan baru warga Jakarta. Perkiraan awalnya sekitar 173.000 penumpang yang akan menggunakan MRT setiap hari.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu ikon bagi Indonesia," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.