JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Perencanaan dan Pendanaan Pembangunan DKI Jakarta Agus Sanyoto menjelaskan, pendamping Rapat RW yang akan menerima uang transpor sebesar Rp 150.000 akan membantu para Ketua RW untuk memasukkan usulan kegiatan.
"Mereka terjun rembuk RW, bantu pak RW mengambil keputusan," kata Agus di Balai Kota, Selasa (28/8/2018).
Menurut Agus, usulan baik pembangunan fisik maupun kegiatan nonfisik, biasanya dibahas di rapat RW, kemudian dimasukkan ke sistem e-musrenbang. Proses itu berlanjut ke musrenbang kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, hingga provinsi. Usulan-usulan yang dimasukkan ke sistem akan disurvei langsung.
Di sistem e-musrenbang, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait harus merespon usulan yang dimasukkan tiap wilayah. Responnya bisa ditolak karena mustahil dikerjakan, atau diterima untuk kemudian dimasukkan dalam rencana kerja (renja) SKPD.
Baca juga: Kini Ada Uang Transpor untuk Rapat RW di DKI
"(Saat input) banyak kegiatan duplikasi. Di tingkat RW sudah diinput, diinput lagi. Ada yang sudah dianggarkan di SKPD tapi enggak tahu," kata Agus.
Ketika Bappeda memberikan pendamping di 17 kelurahan percontohan di DKI pada 2018 ini, usulan yang diinput, kata Agus, lebih berkualitas dan lebih rapi.
"Serapan lebih bagus, diinput lebih bersih jadi kegiatan yang duplikasi, kegiatan yang memang bukan kewenangan kita jangan diusulkan ketika mengambil keputusan," ujar dia.
Uang transpor diberikan kepada pendamping karena mereka akan menangani beberapa RW. Rencananya ada 5 pendamping tiap kelurahan, dan tiap rapat ada 2 pendamping yang bekerja.
"Rembuk RW kadang malam, kemudian mobilitasnya tinggi mesti mendampingi. Kami berikan uang transpor," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.