Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikarus, Bus yang "Seliweran" Angkut Atlet pada Asian Games 1962 di Jakarta

Kompas.com - 29/08/2018, 06:28 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comAsian Games 2018 merupakan kesempatan kedua bagi Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan olahraga se-Asia itu.

Sebelumnya, kali pertama saat Asian Games pada 1962. Banyak cerita seputar Asian Games 1962 yang berlangsung di Jakarta.

Pemerintah mempersiapkan berbagai insfrastruktur untuk menunjang keberhasilan pergelaran olahraga bergengsi itu.

Salah satunya, mempersiapkan moda transportasi yang akan mengangkut para atlet yang akan bertanding dari Bandara Kemayoran ke Gelora Bung Karno.

Kala itu, ada bus yang dikenal dengan sebutan "Ikarus".

Apa itu Ikarus ?

Ikarus merupakan salah pabrikan bus dari Hongaria. Berawal dari memperbaiki kereta kuda, akhirnya seseorang bernama Imre Uhry membuat terobosan baru untuk perbaikan dan pembuatan truk.

Ketika Perang Dunia I berakhir, Uhry memproduksi sasis-sasis untuk kendaraan sesuai pesanan.

Truk, bus, dan beberapa mobil penumpang memesan sasis dari Uhry. Akhirnya, dia berhasil mendirikan perusahaan pembuatan bus.

Sempat jatuh bangun karena krisis, akhirnya perusahaan ini bangkit dan mengembangkan beberapa varian model terbarunya.

Eksotisme produk Ikarus terdengar hingga ke Indonesia. Pemerintah memesan bus Ikarus menjelang Asian Games 2018.

CV Kawan & Co yang merupakan sebuah perusahaan bidang bus angkutan umum dipercaya Pemerintah DKI Jakarta untuk mengelola bus ini.

Selain Ikarus, pemerintah juga menyediakan beberapa bus intercity.

Harian Kompas, 4 April 1967, memberitakan, setelah empat tahun digunakan untuk menunjang Asian Games, hanya sedikit bus yang beroperasi.

Ikarus mulai mengalami kerusakan dan akhirnya mangkrak menunggu suku cadang yang belum datang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com