JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan berukuran besar dengan puluhan anak tangga yang belum dirapikan sepenuhnya berdiri kokoh di Jalan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Bangunan ini yang dikenal sebagai stasiun dan depo Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus Jakarta.
Para pekerja pun terlihat masih berlalu lalang mengerjakan tugasnya masing-masing.
Baca juga: Tanggung Jawab Kereta MRT Masih di Tangan Kontraktor
Jika menaiki beberapa anak tangga dan menengok ke bagian kiri, kita akan diperlihatkan dengan 3 buah rangkaian MRT yang terparkir di jalurnya.
Jaring-jaring pengaman terlihat masih terpasang, kabel-kabel bergelantungan di sana-sini, serta terlihat dinding-dinding sekeliling yang masih ditempeli tanda peringatan bahaya.
Eskalator yang belum terpasang dengan sempurna ditutupi terpal besar.
Baca juga: Beroperasi Maret 2019, Ini Jadwal Keberangkatan MRT Jakarta
Hal ini untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi, mengingat stasiun belum sepenuhnya jadi.
Saat melakukan kunjungan pada Selasa (28/8/2018), kita diarahkan langsung oleh tim safety yang mengenakan baju merah.
Baca juga: Februari 2019, MRT Jakarta Jalani Uji Coba Operasi Penuh
Salah seorang petugas memberikan beberapa peringatan mengenai hal yang tidak boleh dilakukan saat berada di dalam stasiun.
"Tidak ada yang boleh menerobos ke MRT, nanti berdiri di tempat yang telah dibatasi. Semua harus melalui otoritas pimpinan,” ujar seorang petugas.
Menaiki lantai berikutnya, kita disambut serangkaian kereta MRT yang tengah diujicobakan SAT (signal acceptance testing) atau uji coba persinyalan.
Baca juga: 16 Rangkaian Kereta MRT Diuji Coba hingga Awal 2019
Pembatas antara peron menuju MRT hanya dipagari pita panjang bergaris hitam kuning. Pengunjung dilarang melewati garis tersebut.
Di peron, sebuah pintu otomatis menjadi pembatas peron dengan kereta.
Baca juga: Tahapan-tahapan yang Mesti Dilalui MRT Jakarta Sebelum Beroperasi
“Kalau di stasiun yang berada di bawah tanah, pintu otomatisnya sampai ke atas,” tutur Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono.
Pintu-pintu kaca itu hanya akan membuka pada saat kereta berada di posisi yang pas.
Agung menyebut dengan posisi yang tidak pas antara pintu gerbong kereta dengan pintu otomatis tersebut, maka pintu itu tidak akan mau terbuka.
Baca juga: Uji Coba Persinyalan, Pengerjaan MRT Capai 95,97 Persen
“Ini sistem yang menjamin keamanan bagi pengguna,” kata Agung.
Di dekat tangga masuk ke stasiun juga terpampang imbauan agar para pekerja menggunakan pengamanan lengkap saat bekerja.
Baca juga: Progres MRT Jakarta Masuki Tahap Pengecekan Fungsi Sistem
William mengatakan, pembangunan fisik stasiun dan depo MRT sudah mencapai 95,97 persen.
Pembangunan stasiun layang sudah mencapai 94,42 persen, sedangkan pembangunan stasiun bawah tanah sudah mencapai 97,53 persen.
Baca juga: Progres MRT Jakarta Masuki Tahap Pengecekan Fungsi Sistem
Depo Lebak Bulus juga dilengkapi dengan mesin pencuci kereta otomatis dan shunting locomotive yang berfungsi mendorong dan menarik kereta saat langsiran di area depo.
Keistimewaan lainnya, stasiun ini terintegrasi langsung dengan halte busway lebak bulus yang berada tepat di bawahnya.
Untuk saat ini, MRT masih melakukan uji kelayakan sistem yang telah dibangun. MRT Jakarta ditargetkan beroperasi pada Maret 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.