KOMPAS.com - Pengalaman pertama Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962 meninggalkan banyak cerita.
Pemerintah mempersiapkan segala infrastruktur dan prasarana untuk memastikan perhelatan akbar olahraga se-Asia itu berjalan lancar.
Salah satunya, mempersiapkan gedung khusus yang menjadi media center, tempat para pewarta yang meliput Asian Games 1962.
Gedung yang digunakan sebagai pusat aktivitas para wartawan adalah Wisma Warta. Pada masanya, Wisma Warta juga menjadi pusat kegiatan dari politik, sosial, hingga kewartawanan.
Wisma Warta
Wisma Warta berlokasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Sebagai press center, Wisma Warta menjadi pusat aktivitas jurnalis pada Asian Games 1962.
Baca juga: Ikarus, Bus yang Seliweran Angkut Atlet pada Asian Games 1962 di Jakarta
Setelah Asian Games berakhir, ada wacana untuk mengubah Wisma Warta menjadi hotel.
Pada 12 Februari 1968, PT Hotel Indonesia Internasional (HII) mengadakan kerja sama dengan Perwismaan Yayasan Gelora Senayan untuk mengelola Wisma Warta.
Harian Kompas. 14 Februari 1968, memberitakan, Wisma Warta akan diubah menjadi Hotel Pariwisata.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan akomodasi bagi wisatawan di Jakarta. PT HII akan membantu dalam bidang manajemen, operasional, promosi, dan lain-lain.
Seperti diberitakan Harian Kompas, 29 Januari 1969, pemerintah menggunakan gedung baru itu untuk kegiatan kewartawanan sesuai ketentuan yang diatur oleh Yayasan Gelora Senayan.
Kemudian, Wisma Warta berubah menjadi Hotel Asoka dan beberapa bagiannya digunakan sebagai kantor perwakilan pers asing di Jakarta.
Pada 1985, dilakukan pembongkaran terhadap Gedung Wisma Warta yang akan dijadikan hotel dan pusat perbelanjaan.
Pada 1990, bangunan ini kemudian menjadi Plaza Indonesia dan dan Grand Hyatt Jakarta hingga kini.