BEKASI, KOMPAS.com - Kepala SMK Pijar Alam Sapto Agus mengatakan, penyerangan terhadap sekolahnya terjadi pada Senin (20/8/2018).
Ia mengatakan, saat itu, sekelompok pelajar yang diduga dari SMK KBM menyerang sekolahnya.
"Terjadi serangan, sekolah kami dilempari batu oleh puluhan anak. Sekolah kami dilempari petasan, batu bata, batu kali, bendera juga dicabut-cabuti," kata Agus kepada Kompas.com, di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/8/2018).
Baca juga: Kronologi Tawuran Antar-pelajar SMK PA Vs SMK KBM yang Tewaskan Satu Orang
Saat kejadian, lanjut Agus, para siswanya tengah melaksanakan shalat berjemaah di sebuah ruangan yang letaknya jauh dari jangkauan penyerangan.
"Alhamdulillah enggak kena lemparan batu. Mungkin kalau posisi anak-anak sedang di kelas pasti ada yang kena itu," ujar Agus.
Mengetahui ada penyerangan, siswa yang sudah selesai shalat hendak melakukan perlawanan. Namun, para guru menenangkan dan pada akhirnya tidak terjadi bentrokan.
Baca juga: SMK Pijar Alam di Bekasi Dirusak Diduga akibat Balas Dendam Pasca-tawuran
Penyerangan tersebut berlangsung sekitar 5-10 menit. Namun, beberapa bagian bangunan SMK Pijar Alam mengalami kerusakan.
"Kaca-kaca pecah semua itu, kaca kelas yang di atas juga kena, makanya kalau ada siswa di situ pasti kena bisa luka," ucapnya.
Penyerangan terjadi setelah tawuran terjadi antara SMK Pijar Alam dan SMK KBM di Jalan Raya Sumur Batu, Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (16/8/2018).
Baca juga: Tawuran di Bekasi, 1 Pelajar SMK Tewas
Seorang pelajar dari SMK KBM diketahui tewas dalam tawuran tersebut. Diduga ada motif balas dendam atas terjadinya penyerangan ke SMK Pijar Alam.
SMK Pijar Alam sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.