JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, pihaknya mengusulkan perluasan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor pelat ganjil dan genap dilanjutkan setelah Asian Games dan Asian Para Games 2018 digelar.
Namun penerapan setelah dua perhelatan internasional itu harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Jakarta.
"Salah satu usulan kami itu. Jadi nanti kalau selesai event-event besar itu seperti Asian Games, Para Games saya mengusulkan kemarin Sabtu dan Minggu dan hari libur tidak usah dilaksanakan. Itu usulan kami," ujar Yusuf di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/8/2018).
Baca juga: Perluasan Sistem Ganjil-Genap Diusulkan Dilanjutkan hingga Asian Para Games
Menurut Yusuf, pada hari libur volume kendaraan di jalan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hari kerja. Ia menilai, tanpa penerapan ganjil-genap, kelancaran lalu lintas dapat terjaga.
Tak hanya itu, jika selama Asian Games sistem ganjil-genap dilaksanakan selama 15 jam sehari, nanti pada hari-hari biasa lama waktunya dikurangi.
"Yang kedua pembatasan jam. Jadi usulan kami dari jam 6.00 - jam 10.00 kemudian 16.00-21.00 itu hari-hari biasa. Kalau hari libur saya usulkan untuk tidak dilaksanakan. Itu selain untuk event internasional ya, kalau ada event internasional lagi ya kita harus dukung. Itu saja," papar dia.
Meski demikian ia menyerahkan keputusan tentang hal itu kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sebelumnya Yusuf mengatakan, Ditlantas Polda Metro Jaya juga telah mengusulkan sistem ganjil-genap dilanjutkan hingga laga Asian Para Games 2018 selesai.
Baca juga: Anies: Asian Paragames Butuh Kebijakan Ganjil-Genap yang Sama
Asian Para Games merupakan ajang olahraga untuk paraatlet Asia penyandan disabilitas. Asian Para Games akan dilaksanakan pada tanggal 8 hingga 16 Oktober 2018.
"Kalau kami kemarin merekomendasikan ini kan bulan 10 kan ada INAPGOC, Asian Para Games, kayak gini juga. Kalau saya merekomendasikan sampai itu Para Games selesai," ujar Yusuf.
Menurut dia, dalam pelaksanaannya, Asian Para Games tak jauh berbeda dengan Asian Games.
"Kalau nanti mungkin diatur-atur lagi kan nanti mungkin repot lagi ya. Terus waktu sosialisasinya kapan lagi. Kalau menurut saya sih, kemarin saya menyampaikan begutu, mereka (Pemprov DKI) yang putuskan," sebutnya.
Ia mengatakan, pembahasan mengenai hal itu berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.