JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie merasa dirugikan dengan adanya spanduk yang mengatasnamakan dirinya dan PSI.
Spanduk itu diketahui dipasang di pagar kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Grace menilai, munculnya spanduk itu membuat seolah-olah PSI tidak mematuhi dan melanggar aturan karena mencuri start kampanye pemilihan umum (pemilu).
"Kami justru merasa dirugikan dengan pemberitaan seperti ini, seolah-olah kami melanggar kampanye," ujar Grace, usai mendatangi kantor Bawaslu DKI guna klarifikasi terkait spanduk tersebut, Kamis (30/8/2018).
Baca juga: Datangi Bawaslu, Ketum PSI Mengaku Tak Tahu-menahu soal Spanduk Bergambar Dirinya
Grace menilai, dengan adanya pemberitaan pemasangan spanduk tersebut, sama sekali tidak ada keuntungan yang didapatkan PSI.
Terlebih, kata Grace, persoalan spanduk tersebut membuat dia dan anggota PSI lainnya harus repot memberikan mengklarifikasi.
Grace menilai, harusnya banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan khususnya saat PSI telah masuk ke dalam partai pendukung calon presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019.
"Dipanggil ke Bawaslu bukan menguntungkan untuk kami, tapi harus ada waktu dan energi khusus yang kami alokasikan ke sini. Kami merasa ini tidak ada sesuatu yang positif ke PSI," ujar Grace.
"Kemudian juga, ini kesibukan lagi padat banget karena tinggal 7 bulan lagi (pemilu) dan kami juga sekarang bergabung di tim pemenangan presiden. Jadi, ya, ngurusin itu plus ngurusin strategi pemilu terkait pemilihan legislatif dan sebagainya," ujar dia.
Baca juga: Pemasangan Spanduk Asian Games yang Diduga Mencatut Nama PSI
Beberapa waktu yang lalu, sebuah spanduk yang mencantumkan logo dan nomor urut PSI terpasang di pagar kantor Bawaslu DKI Jakarta.
Dalam foto yang diterima Kompas.com, spanduk berwarna putih itu bertuliskan 'Solidaritas & Sportivitas Sukses Asian Games 2018'.
Foto Grace Natalie terpampang dalam spanduk tersebut beserta nomor urut dan daerah pemilihannya. Bawaslu DKI Jakarta kemudian meminta PSI untuk mengklarifikasi perihal spanduk tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.