Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Pasar Grogol yang Disebut DPRD DKI Memprihatinkan...

Kompas.com - 31/08/2018, 20:37 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta menyebut Pasar Grogol, Jakarta Barat, sudah tidak laik.

Hal ini juga diakui Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin. Pasar Grogol disebut telah rusak termakan usia dan dalam kondisi bau akibat sampah. 

Kompas.com menengok kondisi Pasar Grogol yang terletak di Jalan Dr Mawardi Jaya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Jumat (31/8/2018).

Baca juga: PD Pasar Jaya Akui Pasar Grogol Bau, Sumbernya dari Sampah

Memasuki pintu pasar, sedang ada perbaikan saluran air dan area parkir yang beralaskan tanah rata.

Memasuki pintu utama, lantai pertama pasar diisi pedagang-pedagang kering atau non makanan.

Beberapa diantaranya yaitu pedagang pakaian, emas, tukang jahit, toko perabot dan ada pelayanan masyarakat seperti bank.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Sebut Pasar Grogol Memprihatinkan, Bau, dan Jadi Tempat Tinggal

Namun, tak semua toko terisi pedagang. Beberapa toko ada yang tutup dan tak berpenghuni.

Area pedagang daging di Pasar Grogol Jakarta Barat pada Jumat (31/8/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Area pedagang daging di Pasar Grogol Jakarta Barat pada Jumat (31/8/2018).
Pada lantai satu dan beberapa sudutnya tidak terlihat sampah berserakan dan berlantai kering.

Terlihat pegawai toko sedang menyapu dan merapikan pakaian dagangannya.

Lantai satu, dua, dan tiga pasar terhubung dengan beberapa titik tangga manual penghubung dan satu eskalator.

Baca juga: Pedagang Pasar Grogol Tolak Operasi Daging Murah

Namun, eskalator yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua serta lantai dua dan lantai tiga tidak berfungsi.

Akibatnya, beberapa pengunjung memilih menggunakan tangga manual yang bersebelahan dengan eskalator.

"Sayang saja (enggak bisa diguanakan). Kalau bawa belanjaan banyak lumayan jalannya," kata Murni, seorang pembeli.

Baca juga: PD Pasar Jaya Minta Rp 99 M untuk Bikin JakGrosir, DPRD DKI Bilang Kurang Banyak

Ia menyayangkan eskalator yang sudah lama rusak dan tidak diperbaiki. 

Bau tak sedap mulai tercium...

Sementara pada lantai dua diisi pedagang makanan atau pasar tradisonal, diantaranya pedagang daging, sayur-sayuran, dan makanan kering.

Berbeda dari lantai satu, memasuki lantai dua bau tidak sedap mulai tercium.

Area pedagang sayuran di Pasar Grogol Jakarta Barat pada Jumat (31/8/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Area pedagang sayuran di Pasar Grogol Jakarta Barat pada Jumat (31/8/2018).
Saat menaiki tangga terlihat bercak darah daging yang berdekatan dengan area pedagang daging.

Baca juga: Disetujui, PMD PT Food Station Tjipinang untuk Perbaiki Jalan Pasar Induk Beras

Masing-masing blok pedagang daging memiliki saluran air sebagai tempat mencuci dekat meja potong.

Tidak terlihat sampah limbah daging pada saluran tersebut.

Namun, sampah terlihat berceceran ada area perbatasan pedagang daging menuju pedagang sayuran.

Potongan-potongan sayur layu berjatuhan dan ada tumpukan-tumpukan keranjang serta karung kemasan.

Baca juga: Pascakebakaran, Pedagang Pasar Pon Trenggalek Segera Direlokasi

"Ya namanya pasar tradisional ya, Mbak. Wajarlah becek-becek. Cuma ya kalau bisa lebih rapi saja atau gedungnya ini kan sudah tua, dibagusin maunya," kata Fitri, seorang pembeli di pasar.

Pada lantai tiga tidak diisi pedagang. Akses masuk dan tangga ke lantai ditutup tumpukan keranjang kayu dan dus.

Area tempat sampah dan pos kompos di Pasar Grogol, Jakarta Barat pada Jumat (31/8/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Area tempat sampah dan pos kompos di Pasar Grogol, Jakarta Barat pada Jumat (31/8/2018).
Sementara bagian luar, area parkir menggunakan mesin tiket otomatis bagi pengendara sepeda motor dan mobil.

Baca juga: Yusril Sebut Bos Pasar Turi Alami Kezaliman Terstruktur

Pada area belakang pasar terdapat area penumpukan sampah.

Ada pula sebuah pos kompos Pasar Grogol di sebelahnya, tetapi beberapa tumpukan kayu kemasan bercecer di depannya.

Aroma tak sedap sampah yang menyengat tidak tercium saat itu.

Baca juga: Minta PMD, PD Pasar Jaya Mau Buat Pasar Buku yang Bisa Jadi Tempat Penitipan Anak

Petugas pun memasukkan sampah dengan rapi ke area kontainer pembuangan.

Harapan

Sebelumnya, Arief mengatakan Pasar Grogol dalam kondisi bau akibat sampah dan telah rusak.

Suasana perbatasan area pedagang daging dan pedagang sayur di Pasar Grogol, Jakarta Barat pada Jumat (31/8/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Suasana perbatasan area pedagang daging dan pedagang sayur di Pasar Grogol, Jakarta Barat pada Jumat (31/8/2018).
Untuk menangani hal itu, pihaknya akan bekerjasama dengan Perum Perumnas untuk merevitaslisasi pasar dan terhubung dengan rusun Pasar Grogol.

"Kondisi pasar kita saat ini apa yang dibicarakan memang benar, berantakan dan kemudian sudah rusak," kata Arief, Kamis (30/8/2018).

Baca juga: Mengunjungi Fresh Market PIK, Pasar yang Disebut DPRD Jadi Contoh Pasar di Jakarta

PD Pasar Jaya berharap dukungan dari DPRD DKI Jakarta. Ia ingin agar pembahasan rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan pasar dan mengesahkannya menjadi perda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com