JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Selatan akan memasang 10 kamera closed circuit television (CCTV) di lokasi rawan tawuran di sekitar Pasar Manggis. Keberadaan CCTV ini diharapkan dapat mengurangi aksi tawuran remaja yang kerap terjadi di sana.
"Kami sudah cek lapangan. Minggu ini atau minggu depan kamera akan dipasang di 10 titik untuk memonitor kawasan itu," kata Camat Setiabudi, Dyan Airlangga, Selasa (4/9/2018).
Dyan mengatakan, pihaknya juga akan membina para pemuda dan pengangguran yang diduga kerap terlibat aksi tawuran. Menurut Dyan, banyak pemuda yang membutuhkan pembinaan itu.
"Bentuk pembinaan salah satunya mengadakan pelatihan kerja dengan Dinas Sosial," kata dia.
Baca juga: Penggerebekan Narkoba di Pasar Manggis Berawal dari Laporan Warga
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengakui, wilayah tersebut memang rawan terhadap penyalahgunaan narkotika. Transaksi narkotika diduga dimuluskan dengan aksi tawuran sebagai pengalih.
"Daerah itu memang jadi salah satu atensi kami. Saat kami masuk ke gang dan lakukan tes urine terhadap para pemudanya, banyak yang positif narkoba," ujar Vivick.
Vivick mendukung pemasangan kamera CCTV di sana untuk memantau aktivitas para pemuda bahkan untuk mengungkap siapa saja pengedar narkoba yang keluar masuk ke kawasan itu.
"Tentu kami sangat mengapresiasi karena bisa mendukung upaya preventif maupun penindakan penyalahgunaan narkotika di kawasan itu," kata dia.
Aksi tawuran warga terakhir terjadi pada 21 dan 23 Agustus 2018. Tawuran terjadi di perbatasan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, tepatnya di jembatan antara Jalan Sultan Agung, Pasar Manggis, Manggarai, dan Jalan Menteng Tenggulun.
Setelah peristiwa yang merusak fasilitas publik itu terjadi hingga dua kali, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kamera CCTV akan dipasang di lokasi yang sering terjadi tawuran, salah satunya di Pasar Rumput.
Baca juga: Polisi Amankan 4 Pemuda Terkait Kasus Narkoba di Pasar Manggis
Anies mengatakan, kamera CCTV itu akan membantu pemantauan pelanggaran. Selama ini, tawuran yang terjadi sulit ditindak karena tidak ada bukti pelanggaran.
"Ada permintaan untuk pemasangan CCTV, nanti akan kita pasang CCTV di tempat kejadian berulang. Itu permintaan dari aparat keamanan dan akan kita siapkan," ujar Anies.
"Sehingga, siapa pun yang melanggar bisa ada tindakan karena sering kali ada pelanggaran tapi sulit membuktikannya. Nah, kita berharap itu bisa membantu," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.