Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Bonus Atlet DKI yang Berprestasi di Asian Games Diajukan Menyesuaikan SK Menpora

Kompas.com - 05/09/2018, 11:29 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ratiyono mengatakan, penambahan bonus untuk atlet DKI yang berprestasi di Asian Games 2018 diajukan karena menyesuaikan surat keputusan (SK) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi soal pemberian bonus bagi atlet peraih medali Asian Games.

Dia menyampaikan itu untuk menanggapi kritik Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik.

"Kan SK Kemenpora juga baru turun Agustus ini, SK jumlah bonusnya. Kita selalu menyesuaikan dengan Kemenpora, aturan di atasnya," ujar Ratiyono, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/9/2018).

Ratiyono menyampaikan, keputusan gubernur (kepgub) yang mengatur besaran bonus bagi atlet DKI yang berprestasi sudah diteken sebelum SK Menpora terbit.

Baca juga: Banggar DPRD Sepakati Bonus Atlet DKI Berprestasi di Asian Games, tetapi...

Oleh karena itulah, Pemprov DKI mengajukan penambahan bonus yang besarannya disesuaikan dengan SK Menpora.

"Belum ada (SK Menpora) waktu itu," kata dia.

Meskipun demikian, Ratiyono belum mau membocorkan usulan penambahan bonus untuk para atlet. Sebab, usulan itu belum disetujui oleh Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta.

"Karena masih usulan, belum disetujui dewan, dana ini belum diproses. Kalau saya sampaikan sekarang, kan, tidak etis," ucap Ratiyono.

Dalam kepgub yang sudah diteken, atlet peraih medali emas mendapat Rp 300 juta, perak Rp 150 juta, dan perunggu Rp 90 juta.

Dinas Pemuda dan Olahraga DKI kemudian mengajukan penambahan bonus dalam rapat Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2018, yang masih berjalan.

Baca juga: Ini yang Bikin Bonus Atlet Peraih Medali Asian Games Bisa Cepat Cair

Taufik sebelumnya mengatakan, pihaknya akan menyepakati penambahan bonus untuk atlet yang berprestasi di Asian Games 2018.

Namun, dia menyayangkan penambahan bonus itu baru diajukan belakangan.

Taufik menilai, hal itu menunjukkan kurangnya perhatian Pemprov DKI terhadap pembinaan para atlet.

"Harusnya, kan, dari awal, ini kan enggak. Ke depan, untuk pembinaan prestasi segala macamnya, jangan karena keberhasilan individu orang-orang ini, kemudian kita mau ikut-ikut ngaku. Mesti ada upaya dari kita juga dong terhadap anak itu," kata Taufik, Selasa (4/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com