KOTA TANGERANG, KOMPAS.com - Umat Budha di wilayah Kota Tangerang menggelar upacara Cioko atau Ulambana di Vihara Nimmala atau Boen San Bio, Pasar Baru.
Upacara ini merupakan bentuk keyakinan untuk mengantar arwah-arwah yang terbengkalai atau tidak diurus oleh keluarga, menuju surga.
Upacara dilakukan setiap tahun tepatnya tanggal 7, bulan 7, di tanggalan kalender China, yang kali ini jatuh pada Rabu (5/9/2018) malam.
Dalam upacara tersebut, mereka mempersiapkan sederet rangkaian perayaan sejak pagi.
Mulai dari mengumpulkan foto-foto jenazah yang belum didoakan atau ditelantarkan oleh keluarganya, hingga pembakaran patung raja setan Boen Tai Soe dan replika kapal berisi lembar doa dan foto jenazah.
Baca juga: Selama Ramadhan, Vihara Dharma Bakti Sediakan Takjil untuk Berbuka
"Makna pembakarannya sih secara umum bagi yang masih hidup berdoa untuk dilimpahkan jasanya kepada leluhur yang kita kenal atau tidak, sehingga mereka bisa ke alam surga yang bahagia," kata Ketua Pelaksana Upacara Cioko, Niman, di lokasi, Rabu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi Rabu pukul 19.00 WIB, sebanyak 500 umat yang terdata dan warga setempat berkumpul di area pembakaran di halaman vihara.
Para umat yang datang bersiap ikut membakar kapal dan patung, yang dipimpin oleh 9 orang biksu dari China dan Indonesia.
Masing-masing membawa hio dan lilin untuk membakar sambil mengelilingi replika kapal. Hingga pada waktunya biksu datang selesai berdoa, mereka mulai membakarnya.
Api cepat membakar kapal dan patung raja setan setinggi 9 meter tersebut. Petugas pemadam kebakaran telah bersiap menyemprot agar api tidak merambat ke area vihara.
Sontak, para warga yang menyaksikan langsung di tempat mundur menghindari suasana panas dari api tersebut. Namun, ponsel tak lepas dari tangan mereka untuk terus merekam upacara pembakaran.
Baca juga: Mereka yang Berharap Mendulang Rezeki di Vihara Dharma Bakti
Mereka mundur hingga 10 meter dari titik api dan berlindung ke arah pagar keluar vihara.
Sementara itu, tak sampai 5 menit, bara api semakin membesar dan telah menghanguskan patung raja setan yang tingginya mencapai ruang lantai dua vihara.
Selanjutnya, patung dan replika kapal hangus dengan menyisakan rangka-rangkanya yang masih terbakar.
Setelah api mulai jinak, sekitar 20 pemuda keluar dari vihara. Mereka membawakan tarian ular naga lengkap dengan musik khasnya, sambil mengelilingi bara api yang tersisa.
Tarian tersebut menjadi penutup upacara Cioko pukul 20.45 WIB, yang ditutup pula dengan tepukan tangan para umat dan warga yang hadir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.