Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Nilai Tak Perlu, Rencana Rehabilitasi Kantor Lurah Kemayoran Dibatalkan

Kompas.com - 06/09/2018, 23:31 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatalkan rencana rehabilitasi total Kantor Lurah Kemayoran pada anggaran 2018.

Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2018, disampaikan bahwa pembatalan diminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

"Pak Gubernur DKI datang (ke kantor lurah Kemayoran) bulan dua, dia lihat masih bagus fisiknya dan minta (kantor lurah Kemayoran) tidak jadi direhabilitasi," kata Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).

Baca juga: Belum Ada Wagub, DKI Usulkan Anggaran untuk Fotonya Rp 150 Juta

Rencana rehabilitasi total awalnya diusulkan Pemkot Jakarta Pusat.

Usulan ini berdasarkan audit gedung dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan Pertanahan DKI. Sebab, kantor lurah itu sudah berusia 20 tahun.

Namun, ketika Anies berkunjung dan melihat konstruksinya masih bagus, ia meminta agar tidak ada rehabilitasi.

Baca juga: Pemprov DKI Meyakinkan, DPRD DKI Tetap Tolak Usulan Uang Transpor Pendamping RW

Gembong kecewa karena Anies tak diberi penjelasan soal kebutuhan rehabilitasi itu.

"Kalau ada kajian begitu, sampaikan ke Pak Gubernur dong, jangan iya-iya saja, ya jelaskan secara teknis dong. Ini Wali Kota enggak mempertanggungjawabkan," ujar Gembong.

Hal ini dibenarkan Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara.

Baca juga: Sekda DKI: Yang Ngusulin Anggaran Culas!

Bayu mengatakan anggaran itu diusulkan dimatikan karena penilaian gubernur yang berbeda dari hasil kajian.

"Di awal tahun ada kunjungan Pak Gubernur dan melihat kondisi fisik kantor kelurahan masih dirawat dan digunakan pelayanan. Karena masih terawat, masih bagus," ujar Bayu.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi awalnya tetap meminta agar rehabilitasi total tetap dianggarkan.

Baca juga: DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Sosialisasi Pemilu 2019 Rp 11 Miliar

Apalagi, Kemayoran merupakan daerah pemilihannya dan ia baru berkunjung ke kantor lurah itu.

"Saya lihat ke sana itu kumuh, ada rayapnya. Ini saya buka anggarannya karena PTSP-nya juga sudah enggak layak, tetap saya anggarkan, jangan di-drop," ujar Prasetio.

Namun, setelah mendengar penjelasan pihak Pemprov DKI, Prasetio setuju anggaran dimatikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com