JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan kembali Kampung Akuarium di Jakarta Utara tak terlepas dari perjuangan para relawan program Community Action Plan (CAP).
CAP atau perencanaan tindak komunitas merupakan sebuah program yang dibentuk Pemrov DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas permukiman kampung di Ibu Kota.
Koordinator CAP Kampung Akuarium, Dharma Diani mengatakan, sebagai relawan CAP, butuh kesabaran serta kegigihan untuk memperjuangkan agar Kampung Akuarium kembali dibangun.
Hal itu termasuk memberikan pemahaman kepada warga.
"Enggak mudah. Pemahaman warga kan 'Apaan sih, enggak ngerti, atau ya udah lah terima beres aja'. Kami enggak tertutup bahwa ada hal itu, tapi kami enggak boleh nyerah ya," ujar Dharma saat berbincang dengan Kompas.com, di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Sabtu (8/9/2018).
Baca juga: Pemprov DKI Kembali Aktifkan KTP Warga Kampung Akuarium
Untuk menjalankan program CAP di Kampung Akuarium, dipilih satu orang koordinator wilayah dengan tim yang terdiri dari 10 orang.
Setiap tim kerja mengoordinatori beberapa kepala keluarga.
Dharma mengatakan, bagi relawan CAP, memberikan pemahaman kepada warga merupakan salah satu tantangan.
Adapun pemahaman yang harus disampaikan yaitu terkait aturan serta hak dan kewajiban warga sebagai warga yang meninggali sebuah kampung yang sangat berdekatan dengan cagar budaya.
Dharma mengatakan, pihaknya dibantu Pemprov DKI Jakarta mendatangkan para konsultan yang mengajarkan dan memberikan pemahaman terkait tata ruang, serta aturan-aturan yang berlaku.
"Warga dilibatkan, misalnya mau bangun seperti apa, untuk kondisi lahan berapa persen taman, untuk jalan dan hunian. Terus ada fasilitas umum, hal seperti itu yang kami kasih tahu," ujar Dharma.
Dharma mengatakan, saat awal berjalannya CAP, warga sangat mengapresiasi.
Namun, karena minimnya pengetahuan soal CAP, warga masih enggan memberikan usulan.
Seiring berjalannya waktu, karena sering bertemu serta diberikan pemahaman dasar, warga mulai aktif dengan usulan-usulan yang membangun.
Lama kelamaan, warga mulai memberanikan diri untuk memberikan usulan. Hasilnya, pada April lalu, sebuah maket desain rumah Kampung Akuarium diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dharma mengatakan, cukup banyak usulan yang diberikan warga.
Akan tetapi, tak Namun, tak semuanya bisa terakomodasi.
Relawan CAP memberikan pengertian bahwa desain sebuah perkampungan yang baru harus mencerminkan Kampung Akuarium yang dulu, di mana ada kekerabatan yang begitu terjalin erat.
"Kuncinya musyawarah, kumpul -kumpul ya. Mungkin kami kumpul-kumpul, seminggu sekali atau seminggu tiga kali. Kita butuh apa, ekonomi? Nah, ketika kita ngumpul, ada musyawarah, di sanalah terjadi permufakatan," ujar Dharma.
Dharma berharap, melalui CAP, semua usulan dari warga bisa terealisasi.
Hal itu termasuk mengembalikan seluruh warga ke Kampung Akuarium.
Saat ini, baru terdata 93 kepala keluarga yang telah menempati shelter sementara yang dibangun Pemprov DKI sebelum permukiman dibangun. Adapun total KK di Kampung Akuarium mencapai 300 KK.