Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Warga Gelar Hajatan dan "Dangdutan" di Area Pemakaman

Kompas.com - 10/09/2018, 14:11 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Akun Twitter atas nama Yuwandi, @juriglagu, mengunggah sebuah video yang memperlihatkan pertunjukan dangdut di sebuah acara hajatan yang diselenggarakan di area pemakaman.

Video berdurasi 1 menit 24 detik itu sudah mendapat ratusan komentar dan di-retweet lebih dari 4.000 kali sejak diunggah pada Sabtu (9/9/2018).

Terlihat sekelompok grup musik dangdut, yang terdiri dari pemain organ, kendang, seruling, dan seorang biduan, membawakan lagu di atas panggung yang berhadapan langsung dengan petak-petak pemakaman.

Dua buah spikerbesar yang terpasang di samping kanan dan kiri panggung semakin memeriahkan suasana.

Namun, kebanyakan warganet justru menanggapi hal itu sebagai sebuah lelucon. Hal itu ditunjukkan dari beragam respons yang tertulis di kolom komentar.

Misalnya, komentar dari akun @nechrophobed. "Asal-usul setan budeg," tulisnya.

Di bawahnya ada pula komentar dari @wyloxyloto. "Terlihat para pocong sedang moshing. Kuntilanak goyang, gendruwo grepe-grepe pinggangnya," tulisnya.

Baca juga: Video Sopir Angkot Bongkar Separator Busway Viral di Media Sosial

Beragam komentar netizen menanggapi unggahan Twitter @juriglagu yang menunjukkan video pesta dan dangdut di area pemakaman.Twitter Beragam komentar netizen menanggapi unggahan Twitter @juriglagu yang menunjukkan video pesta dan dangdut di area pemakaman.

Berdasarkan hasil penelusuran Kompas.com, pesta di sekitar area pemakaman itu benar-benar terjadi di sebuah TPU di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, pada Minggu (8/9/2018).

Berdasarkan keterangan dari salah satu anggota grup dangdut Bofita Entertainment, Boih, pertunjukan dangdut yang dibawakan kelompoknya berlangsung sejak sore hingga tengah malam.

"Sampai malam doang, dari siang sampai malam. Saya main hampir pukul 14.30. Biasa saya main di kampung kan pukul 14.00, 14.30 sudah mulai, kalau main siang. Dari pukul 20.00 sampai pukul 24.00, titik, pulang," kata Boih saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/9/2018).

Baca juga: Viral, Video Oknum Dosen di Palopo Diduga Minta Uang Rp 2.000 kepada Mahasiswa

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com