DEPOK, KOMPAS.com - Kemacetan yang terjadi di Depok sering kali dikeluhkan warga, terlebih pada pagi dan sore hari saat jam pulang kerja.
Macet seolah makanan sehari-hari bagi warga Depok, khususnya mereka yang melintas di kawasan Margonda.
Sepanjang Jalan Margonda Raya, ada sejumlah pusat perbelanjaan, rumah makan, apartemen, perumahan, dan stasiun yang menyumbang keramaian.
Pada Senin (10/9/2018), sejumlah angkot tampak ngetem di salah satu Mal kawasan Margonda.
Terlihat pula pengemudi ojek online yang penumpang di bahu-bahu jalan. Keberadaan mereka kerap menambah kemacetan.
“Macet parah sih kalau di Depok. Apalagi Margonda pada hari Sabtu dan Minggu, macetnya kacau sih bikin orang cepat tua,” ucap Aryo (21), salah satu mahasiswa di Jalan Margonda Raya, Depok.
Baca juga: Trotoar Jalan Margonda Sudah Berbulan-bulan Berlubang
Aryo selalu melintasi Margonda Raya ketika pulang ke rumahnya di Rawamangun, Jakarta Timur.
Untuk sampai ke Rawamangun dari Depok menggunakan mobil, ia menghabiskan waktu dua jam di jalan.
“Saya kan bawa mobil ya, kalau jumat saya biasanya pulang ke Jakarta. Nah, saya biasanya enggak gerak tuh di UI mau ke Lenteng. Kalau tiap hari begini sedih juga, tua di jalan saya yang ada,” ucap Aryo.
Selain Aryo , Kevin (37), warga Citayam, mengeluhkan hal yang sama. Ia lebih memilih untuk menggunakan transportasi lain dibandingkan mengendarai kendaraan sendiri menuju tempat kerjanya yang di Jakarta.
“Saya enggak lagi-lagi bawa kendaraan ke Jakarta, mending naik kereta sih cepat. Cuma akses mau keretanya saja macet banget. Saya mau masuk ke sana saja mau parkir motor ke dalam setengah jam mba,” ucap Kevin.
Ganjil-genap
Penerapan ganjil-genap di Depok pun menjadi hal ditunggu-tunggu oleh Kevin. Ia ingin tahu apakah sistem itu cukup efektif untuk mengatasi kemacetan di Depok.
“Di depok kan tidak sama, sama yang di Jakarta ya jadi kayanya agak sulit menatanya ya, tetapi kita lihat saja nanti ya bagaimana hasil setelah uji coba ini diterapkan,” ucap Kevin.