Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Clean Air Studio", Ruangan Bebas Polusi Udara di Jakarta

Kompas.com - 12/09/2018, 19:41 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Padatnya kendaraan bermotor dan aktivitas industri di kota satelit membuat Jakarta menjadi kota berpolusi udara cukup tinggi.

Menanggapi ini, Greenpeace Indonesia pun berinisiatif memasang Clean Air Studio.

Dilansir dari akun Intagram Greenpeace Indonesia, @greenpeaceid, Clean Air Studio merupakan ruangan yang di-setting lebih bersih udaranya dibandingkan udara di luar ruangan.

Clean Air Studio ini terdapat di Pasar Festival, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan.

"Pemasangan Clean Air Studio sudah terlaksana sejak 3 September 2018 dan dapat dinikmati hingga 30 September 2018," ujar Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu, saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (12/9/2018).

Baca juga: Greenpeace Pasang Billboard, Ingatkan Peserta Asian Games soal Kualitas Udara Jakarta

Menurut Bondan, masyarakat Jakarta butuh tambahan dana besar untuk mendapatkan udara bersih. Dia menilai, tidak mungkin masyarakat Jakarta beradaptasi dengan mengeluarkan dana tambahan untuk mendapatkan udara bersih.

Sementara itu, pemasangan Clean Air Studio ini bertujuan untuk mengampanyekan pentingnya melakukan upaya pengendalian terhadap sumber-sumber polutan.

"Saatnya mengendalikan sumber polutan," ujar Bondan.

Tak hanya itu, Clean Air Studio juga dilengkapi dengan fasilitas ruangan 3 meter x 2 meter, air purifier, air conditioner, dan beberapa bangku santai yang didesain serupa dengan ruangan santai di rumah.

Kemudian, untuk menikmati kesegaran udara dalam Clean Air Studio masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun alias gratis. Sayangnya, saat ini pihak Greenpeace hanya memasang 1 unit saja.

"Rencananya kami akan coba hingga akhir bulan September dulu dengan berpindah ke beberapa tempat lain di Jakarta," ujar Bondan.

Sementara, Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia, Rahma Shofiana mengatakan, pihak Greenpeace Indonesia juga ingin dorong ke pemerintah tentang kualitas udara di Jakarta regulasinya masih sangat lemah dibandingkan standar WHO.

"Pemerintah belum memasukan PM 2,5 sebagai partikel polutan, parameter untuk menghitung kualitas udara. Padahal PM 2,5 adalah polutan yang paling berbahaya untuk kesehatan, dimasukan dalam kategori karsinogenik golongan 1 oleh WHO," ujar Rahma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com