Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didatangi Jimly Asshiddique, Agustinus Akhirnya Turun dari Papan Reklame

Kompas.com - 13/09/2018, 19:33 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Agustinus Woro, pria yang memanjat papan reklame Pasar Rebo, Jakarta Timur, akhirnya turun setelah kurang lebih satu hari berada diatas papan reklame setinggi 20 meter tersebut sejak Rabu (12/9/2018).

Ia mau turun setelah didatangi Jimly Asshiddique sesuai permintaan yang dituliskannya pada sepucuk kertas.

Dalam suratnya yang diberikan kepada petugas, pria 50 tahun itu hanya akan turun jika didatangi oleh Mahfud MD dan Jimly Asshiddique.

"Saya hanya tunggu kedatangan Prof. Jimly Asshiddique dan Prof Mahfud MD untuk membawa saya menyelesaikan kasus besar yang sudah dijanjikan oleh presiden Joko Widodo (youtube)," tulis Agustinus dalam suratnya.

Baca juga: Agustinus Panjat Baliho Lagi, Kini di Depan Mabes Polri

Jimly yang berada di lokasi mengatakan, ia memang sengaja datang untuk memenuhi permintaan Agustinus.

"Alhamdulillah tadi saya datang memenuhi permintaan Pak Agustinus pencari keadilan dari Flores yang protes dengan naik ke atas Baliho di Pasar Rebo," ujar Jimly kepada wartawan, di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (13/9/2018).

"Dia baru mau turun kalau saya yang jemput," ucapnya lagi.

Baca juga: Pria yang Panjat Papan Reklame Pasar Rebo Ancam Petugas dengan Bambu

Seorang petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Bram yang berada di lokasi mengatakan, proses penurunan Agustinus dibantu oleh 2 orang petugas pemadam kebakaran berlangsung kondusif.

"Proses evakuasi oleh damkar terhadap agustinus pemanjat baliho di Pasar Rebo berlangsung kondusif," kata dia saa dihubungi Kompas.com.

Selain damkar, jajaran lain juga ikut membantu diantaranya pihak kepolisian, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan lain-lain.

Diketahui Agustinus telah berada diatas papan reklame pasar rebo, Jakarta Timur, sejak Rabu (12/8/2018).

Dalam aksinya, ia mendirikan bendera merah putih dan menggantungkan 2 buah kain berwarna hitam dengan tulisan "anak yatim bukan anak-anak anjing. Bubarkan KPAI antek-antek asing" dan "jangan bunuh anak yatim dengan miras motor dinasmu oknum TNI".

Ia juga menuliskan kata-kata kurang senonoh seperti "DPD-DPR-MPR homo lesbi" serta meneriakan kata-kata merdeka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com