Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Perampokan di Kemayoran Dipukul Botol dan Disayat dengan Pisau Dapur

Kompas.com - 14/09/2018, 22:10 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salma, penghuni indekos di Kemayoran yang jadi korban perampokan mengatakan, dua pelaku yang beraksi sempat memukul kepalanya dengan botol saus.

Salma juga menyebut, tangannya disayat menggunakan pisau yang dibawa para pelaku.

Hal itu dialami Salma karena berusaha melawan ketika perampokan tersebut berlangsung.

"Saya dipukul sama botol saus dan (tangan) disayat-sayat pakai pisau. Saya kan coba teriak," ujar Salma, di Mapolsek Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).

Baca juga: Rampok yang Beraksi di Kemayoran Kerap Pakai Modus Mati Listrik

Penyekapan dan perampokan terhadap Salma terjadi Minggu (9/9/2018) sekitar pukul 24.00 WIB.

Saat itu, lampu kamar korban mendadak mati. Salma tidak berusaha menghidupkannya karena merasa hari sudah terlalu malam dan sepinya lingkungan sekitar.

Beberapa menit kemudian, lampu kembali menyala. Namun, tiba-tiba dua pelaku mendobrak pintu indekos Salma.

Pintu tersebut sebelumnya memang telah rusak dan tidak terkunci dengan rapat. Para pelaku diduga telah mengintai indekos Salma dan menyakini ada orang di dalam rumah.

Satu pelaku kemudian membekap mulut Salma, sedangkan satu pelaku lainnya mengacak-acak kamar korban untuk mencari barang berharga.

Saat dibekap, Salma melawan. Saat itulah dia dipukul botol dan disayat dengan pisau oleh pelaku.

"Saya di situ ngomong, 'kalau lu mau ambil terserah ambil saja'. Dia langsung lepasin bekapan, terus langsung nyari handphone dan ATM. Dia nanya 'ini nomor (pin) berapa?" ujar Salma.

Baca juga: Perampok Bermodus Matikan Listrik Ditangkap Setelah Polisi Melacak Transfer Uang Korban

Setelah dapat kartu ATM dari dompet Salma dan memaksanya untuk menyerahkan nomor pin, kedua pelaku kabur. Mereka juga mengambil ponsel korban.

Para pelaku diamankan setelah polisi melacak transfer rekening uang korban ke salah satu pelaku berinisial EG, yang tinggal tak jauh dari rumah korban.

Tak lama polisi kembali mengamankan tiga pelaku lainnya berinisial HW, DL, dan WR di rumah yang juga tak jauh dari indekos korban.

Diketahui, dua pelaku lainnya ikut merencanakan perampokan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com