Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat TPU Budi Dharma yang Disebut Taufik Tergenang ketika Hujan

Kompas.com - 15/09/2018, 10:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Taman Pemakaman Umum (TPU) Budi Dharma, Jakarta Utara, disebut memprihatinkan.

Salah satu penyebabnya adalah genangan air yang kerap menggenangi sejumlah area pemakaman.

Sabtu (15/9/2018), Kompas.com mengunjungi TPU yang juga dikenal dengan nama TPU Semper tersebut.

Baca juga: Taufik: TPU Budi Dharma Sudah Tiga Lapis, Orang Dikubur di Dalam Genangan Air

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tidak ada area pemakaman yang tergenang air.

Musim kemarau yang berkepanjangan dinilai menjadi penyebabnya.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com membenarkan bahwa beberapa area pemakaman kerap tergenang saat musim hujan tiba.

Baca juga: Terjatuh karena Hindari Genangan, Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk

"Kalau sudah mulai musin penghujan memang iya banjir. Kalau sekarang Mas keliling lihat sendiri, enggak ada banjir karena kemarau," kata Oji, seorang pendoa di TPU Budi Dharma.

Oji bercerita, Blok A1 Unit Kristen menjadi area yang kerap tergenang paling parah. Sebab, lokasinya berada lebih rendah dari blok-blok lainnya.

Ia menyebut, air yang berada di sana bisa menggenang berbulan-bulan sebelum akhirnya surut ketika musim kemarau tiba.

Baca juga: Ada Genangan di Underpass Mampang, Sandiaga Minta Pompa Difungsikan

"Jadi semuanya (genangan) turun ke sini, sementara di sini enggak ada pembuangan. Jadi dia hanya meresap ke bawah," ujar Oji.

Parman, seorang penggali kubur, menambahkan pernyataan Oji.

Ia menyebut, pasangnya air laut juga seringkali menimbulkan genangan di TPU Budi Dharma.

Baca juga: Hujan Deras, Pohon Tumbang di Jalan Bangka dan Genangan di Pancoran

"Kalau air di Cakung Drain penuh karena rob, itu kebuangnya ke Kali Gendong yang lewat TPU sini, akhirnya ya menggenangi makam-makam," kata Parman.

Parman mengatakan, ketinggian genangan itu bisa bervariasi, 50-80 sentimeter.

Akibatnya banyak ahli waris yang memilih memindahkan makam keluarganya ke tempat yang lebih layak.

Baca juga: Ada Genangan, Jalan Yos Sudarso Jakarta Utara Macet

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com