TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Tangerang Selatan mencatat terdapat 5.762 Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda.
Ketua Bawaslu Tangerang Selatan Muhammad Acep mengatakan, penyebabnya karena kesamaan identitas di dua wilayah dan nomor induk kependudukan kartu tanda penduduk (NIK KTP).
"(Pertama) penyebabnya kalau dilihat dari sumbernya itu dari coklit (pencocokan dan penelitian) petugas panitia pendaftaran pemilih. Petugas mencatat di daftar pemilih sementara, misalnya si A pernah tinggal di Lengkong Gudang, sementara si A sudah pindah ke Jombang. Nah, di Jombang kan juga dicatat petugas sana, jadilah dobel namanya," kata Acep saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/9/2018).
Baca juga: Tindak Lanjuti Temuan DPT Ganda, KPU Gresik Akhirnya Tetapkan DPT Baru
Selanjutnya, pihaknya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangerang Selatan menghapus data pemilih apabila ada kesamaan nama, tanggal lahir, dan alamat.
"Kedua, masalah NIK ganda. NIK ganda itu karena memang peralihan dari SIAK ke KTP elektronik yang banyak meninggalkan pekerjaan rumah. Kalau dulu kan bisa buat KTP nembak segala macem, sekarang dengan KTP elektronik kan baru tersisir, 'loh ini ternyata NIK-nya bukan punya si A, tetapi si B'," ujarnya.
Pihaknya mengharapkan bantuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat mengantisipasi identitas ganda tersebut.
Baca juga: KPU: DPT Ganda Kurang dari Tiga Juta
Ia mengatakan, KPU akan kembali menyisir DPT pada 17 Maret 2019 agar seluruh warga dapat menggunakan hak pilih pada Pemilihan Presiden, 17 April 2019.
"Bagi para penduduk yang memiliki e-KTP, tetapi belum masuk DPT itu masih bisa dimasukkan ke daftar pemilih khusus. Jika hasil sisiran KPU masih ada juga yang belum masuk DPT, pada hari H masih bisa memilih dengan menunjukkan e-KTP. Pokoknya kami pastikan warga Tangsel memilih di 17 April 2019," ucap Acep.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.