Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Kalibata City Cegah Prostitusi Lewat Gerakan Tertib Hunian

Kompas.com - 17/09/2018, 19:24 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengaku telah melakukan langkah-langkah antisipatif mencegah praktik prostitusi. Langkah yang belum lama dijalankan ini, diyakini Ishak, bakal menghapus citra buruk ke Apartemen Kalibata City.

"Kami lakukan Gerakan Tertib Hunian, kami rutin lakukan tiap hari, oleh empat tim," ujar Ishak ketika dihubungi, Senin (17/9/2018).

Gerakan yang dimaksud itu seperti razia kependudukan. Tim dari pengelola dan petugas keamanan mendatangi pintu-pintu unit dari pukul 17.00-19.00 untuk memeriksa penghuninya. Penghuni akan ditanya apakah ada tamu atau tambahan penghuni.

Mereka juga diminta menunjukkan KTP dan surat sewa-menyewanya.

Baca juga: Perwakilan Warga Kalibata City Nilai Penanganan Prostitusi Sebatas Tempel Larangan

Jika ada penghuni yang merupakan penyewa harian, maka akan langsung ditindak oleh pihak keamanan. Sebab penyewa harian diduga adalah mereka yang melakukan praktik prostitusi.

"Kalau harian, kita paggil ke sekuriti untuk dipanggil broker (agennya). Kalau ada anak di bawah umur, kami hubungi orangtuanya," kata Ishak.

Soal usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan nama dan foto tamu, kata Ishak, sudah dilakukan sejak lama di Kalibata City. Ishak mengatakan prosedur itu memang dijalankan oleh pihak keamanan.

"Kalau foto tamu kan sudah ada kamera CCTV. Tamu juga harus isi buku tamu kok," ujar dia.

Baca juga: Pengelola Kalibata City Bingung dengan Rencana Pencegahan Prostitusi

Sebelumnya, melalui akun instagram pribadinya @aniesbaswedan, Gubernur DKI Jakarta mengunggah agenda kunjungannya ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Minggu (16/9/2018).

Ia menyambangi apartemen yang kerap menjadi sorotan publik karena maraknya praktik prostitusi tersebut. Dalam kunjungannya ini, Anies bertemu dengan pengelola apartemen untuk membicarakan dan mencari jalan keluar terkait isu prostitusi tersebut.

Salah satu poin yang disampaikan Anies adalah rencananya mendokumentasikan dan mempublikasikan tamu atau pelanggan prostitusi kepada masyarakat luas sebagai upaya pencegahan prostitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com