JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Perumahan Mampang Asri, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, kini tengah berbahagia.
Akses jalan yang selama ini mereka butuhkan akhirnya tersedia kembali setelah sebelumnya diokupasi bertahun-tahun lamanya oleh salah satu warga bernama Anton.
Anton mendirikan indekos di sebelah rumahnya. Padahal, tanah indekos itu sedianya adalah akses jalan warga perumahan.
Ketika perumahan di Jalan Mampang XVI itu mulai berdiri pada 2005, akses keluar masuk untuk 10 kavling rumah ada di sisi barat dan timur.
Namun belakangan, akses di sisi barat itu dikuasai Anton yang tinggal di paling ujung. Anton membangun tempat cuci mobil, warung, hingga akhirnya indekos dua lantai. Warga keberatan karena membutuhkan akses jalan itu untuk keluar masuk.
Baca juga: Warga Mampang Asri Protes Akses Jalan Dijadikan Rumah Kos
Senin (17/9/2018), bangunan indekos yang berada di atas rumah itu dibongkar. Saat pembongkaran, Anton disebut pergi karena emosi.
Adik Anton, Lohong, yang tinggal di lantai 1 indekos itu memprotes kedatangan satpol PP sore harinya.
"Mereka belum punya surat kok main bongkar saja. Saat saya tanya katanya suratnya sedang dalam perjalanan. Ini tidak benar," kata Lohong, Senin (17/9/2018).
Baca juga: Alasan Anton Bangun Indekos di Jalan Warga
Lohong mengatakan, pihak keluarga sebenarnya sudah merelakan bangunan di atas akses jalan warga itu dibongkar.
Pihaknya pun tidak mempermasalahkan kerugian materi yang harus ditanggung. Mereka sendiri bahkan sudah mengerahkan dua pekerja bangunan untuk membongkar perlahan-lahan.
"Tapi kan bongkar bangunan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses. Tadi pagi saya sudah tanda tangani surat pernyataan bersedia dibongkar. Tapi ini tiba-tiba dibongkar, padahal mereka belum memegang surat tugas," ujar Lohong.
Kedatangan satpol PP membuat sejumlah penghuni kos itu kelabakan. Di lantai dua rumah kos itu, ada tiga penghuni. Dua di antaranya masih berada di tempat kerja saat dilakukan penertiban.
"Kalau begini kan kasihan anak kos. Mereka masih kerja. Barang-barang mereka dikeluarkan. Paling tidak kasih suratnya dulu, nanti kami sampaikan ke anak kos biar mereka bisa berbenah pindah," ujar dia.
Baca juga: Pemilik Indekos Diminta Bongkar Bangunannya yang Gunakan Akses Warga
"Tenaganya dia enggak bisa lagi, diserahkan ke pemerintah," kata Luhut.
Baca juga: Indekos yang Berdiri di Jalan Akses Warga Dibongkar
Sementara itu, Henny Tamala, koordinator warga Mampang Asri, mengatakan, usai pembongkaran, pihaknya bakal segera membangun jalan di sana.
"Kami mau jadikan jalan lagi, mau pasang satpam," kata Henny ditemui di lokasi.
Satpam akan ditugaskan menjaga keamanan. Dengan dibukanya akses jalan, warga Mampang Asri kini punya dua akses keluar-masuk yang dijaga satpam.
"Aksesnya nanti dibikin satu arah, satu buat keluar dan satunya buat masuk," ujar Henny.
Sebab, ruas jalan warga saat ini masih berupa tanah wakaf dari pemilik tanah sebelumnya, luasnya hanya sekitar 5 meter. Jalan ini hanya bisa dilalui satu mobil.
Baca juga: Setelah Indekos Dibongkar, Warga Mampang Asri Bakal Siapkan Satpam
"Mantu saya kalau mau ke rumah, ada mobil lain keluar, harus mundur dulu, jalanan macet," ujar Henny.
Adapun Rika, putri Saiful Anwar yang merupakan ahli waris pemilik tanah sebelumnya, belum memutuskan apakah tanah miliknya akan diserahkan ke Pemprov DKI sebagai fasilitas umum.
Ia mengatakan, yang terpenting, bangunan indekos tak berizin di atas tanahnya itu harus dibongkar.
"Sekarang bongkar dulu biar jadi jalan," ujar Rika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.