Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Puji Pelayanan SIM Polrestro Bekasi Kota

Kompas.com - 18/09/2018, 21:19 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Jakarta Raya mengapresiasi Polres Metro Bekasi Kota yang sudah memperbaiki sistem pelayanan pembuatan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kota Bekasi.

"Beberapa perbaikan yang dilakukan Pak Kapolres sangat inovatif dan kami mengapresiasi itu, di antaranya perbaikan sistem pelayanan, ada materi ujian tertulis yang dimasukan dalam website Polres Kota Bekasi," kata Teguh di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (18/9/2018).

Sebelumnya, Ombudsman RI perwakilan Jakarta Raya melakukan rapid assesment (penilaian cepat) di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya seperti Kota Tangerang, Kota Bekasi, Depok, dan Jakarta Utara.

Baca juga: Pembuatan SIM di Satpas Polda Metro Disebut Sulit Dimanfaatkan Calo karena Bersistem Online

Rapid assesment dilakukan lantaran Ombudsman menerima banyak laporan bahwa marak terjadi praktik percaloan SIM di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Teguh menyampaikan, hasil dari rapid assesment yang dilakukan pada bulan April hingga Mei ini menunjukkan bahwa Polres Metro Bekasi Kota yang paling cepat melakukan pembersihan calo SIM serta memperbaiki pelayanan pembuatan dan perpanjangan SIM.

"Pak Kapolres langsung menghubungi kami, dan melakukan pembersihan calo, soal perbaikan misalkan pemberian pelayanan latihan mobil gratis, pada pengaju SIM setiap hari minggu, ini belum ada di polres lain," ujar Teguh.

Baca juga: Ombudsman Temukan Praktik Calo di Satpas SIM Polda Metro Jaya

Sementara itu, di wilayah lainnya, Ombudsman masih menemukan praktik percaloan SIM yang mematok harga tinggi untuk pembuatan SIM baru seperti di Jakarta Utara.

Ia pun berharap pencapaian Polres Metro Bekasi Kota dalam memperbaiki pelayanan SIM ini bisa diikuti oleh Polres lainnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Kami ajukan ke polda dan Kapolri untuk merekomendasikan Bekasi sebagai pilot project polres di kota. Kami berharap instansi-instansi lain, bisa melakukan hal yang sama," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com