Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pas Lihat Jenazahnya Diangkat, Jadi Ingat Saat Dia Masih Ada..."

Kompas.com - 20/09/2018, 22:33 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemindahan jenazah dari Tempat Pemakaman Umum Kumpi Saribah Kelurahan Grogol, Limo, Depok ke lokasi baru karena terkena proyek Tol Depok-Antasari (Desari) meninggalkan kesan bagi keluarga atau ahli waris jenazah.

Isah, warga Jalan Grogol RT 005 RW 002, merasakan haru ketika ia melihat kembali jenazah ibunya yang 10 tahun lalu berpulang.

Rasa rindunya itu seolah terobati ketika melihat jenazah diangkat kemudian dimakamkan kembali di tempat baru.

“Pas tadi melihat jenazahnya diangkat, ya ampun rasanya jadi inget pas dia masih hidup, sekarang saya melihat keadaan dia di dalam makamnya,” ucap Isah sambil berkaca-kaca di Tempat Pemakaman Umum Kumpi Saribah Kelurahan Grogol, Limo, Depok, Rabu (19/9/2018).

Baca juga: TPU Tegal Alur Banyak yang Kosong, cuma Warga Enggak Mau ke Sana...

Saat kembali menyalatkan jenazah ibunya, Isah merasa seolah-olah ibunya itu berada di dekatnya.

Tak hanya itu, seketika Isah terbayang bagaimana bila ia yang dimakamkan suatu hari nanti.

“Sedih sih kalau lagi mindahin makam begini, jadi bayangin kalau nanti kita mati akan seperti apa,” ucap Isah.

Kendati demikian, Isah tak merasa repot membantu pemindahan makam ini. Ada 9 anggota keluarga Isah yang dimakamkan di TPU itu.

Bagi dia, pemindahan TPU ini menjadi momen berkumpulnya keluarga besar.

“Seru sih jadi kumpul bareng yang rumahnya pada di Jakarta, Bekasi, pada ikut bantu. Nih saya bawa makanan juga ke sini supaya makan bareng-bareng," ucap Isah.

Untuk memindahkan jenazah keluarganya, Isah hanya menyiapkan kain untuk alas. Sementara itu, kain kafan untuk membungkus jenazah sudah disiapkan panitia.

Baca juga: 400 Jenazah Dipindahkan demi Pembangunan Tol Desari

Warga lainnya, Haji Saminan (56), mengaku senang karena bisa kembali melihat jenazah anaknya.

Saiman pun turut membantu proses penggalian makamnya anaknya.

“Tadi yang pindahin ustaz kok, saya ikut bantu ngegaliin juga, penasaran juga lihat keadaan anak saya sekarang. Melihatnya saja sudah senang banget,” kata Saiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com